environesia.co.id – Pengukuran pencapaian kinerja pada suatu perusahaan untuk saat ini mengenal setidaknya dengan dua metode, yaitu KPI (Key Performance Indeks) dan OKR (Objective and Key Results). Kedua metode tersebut meskipun sama-sama menilai efektifitas mau pun pencapain kinerja, tetapi memiliki pendekatan yang berbeda.
KPI sendiri dalam artikel yang diterbitkan oleh glints.id berupa indikator yang mengukur efektivitas kinerja organisasi, tim, individu, atau aktivitas tertentu, dalam mencapai tujuan. Metrik ini dapat mengukur keberhasilan dalam banyak hal, dari mulai target penjualan, profit bisnis, hingga kepuasan pelanggan.
Sedangkan pengertian yang dikutip dari id.hrnote.asia KPI digambarkan berupa alat pengukur kinerja individu atau tim dalam pencapaian sebuah target. KPI akan berfungsi sebagai bahan evaluasi performa individu atau tim tersebut.
Untuk OKR yang juga dikutipkan dari glints.id yaitu kerangka kerja yang menetapkan sebuah tujuan (objective), serta mengukur pencapaian tujuan tersebut melalui sejumlah hasil utama (key results) sebagai tolok ukur. OKR biasanya digunakan untuk menetapkan tujuan jangka pendek, tetapi juga dapat digunakan untuk perencanaan satu tahunan.
Pada kutipan dari id.hrnote.asia pula, OKR digambarkan sebagai patokan dalam menilai kinerja berdasarkan objective ‘tujuan’ sebuah kegiatan usaha atau proyek tertentu.
Perebedaan KPI dan OKR
Baik KPI dan OKR memiliki struktur dan komponen tertentu di dalamnya. Pada KPI terdapat empat komponen struktur inti, seperti metrik, Target atau rentang kinerja ideal: setiap KPI harus cocok dengan target tertentu dalam jangka waktu tertentu, sumber data yang mana setiap KPI harus memiliki sumber data untuk menghasilkan ukuran keberhasilan yang andal, frekuensi pelaporan berupa KPI harus didiskusikan di antara karyawan atau anggota tim yang terlibat.
Pada OKR sendiri terdapat hanya pada dua komponen struktur yang terdiri dari tujuan berupa tujuan khusus yang harus dicapai oleh individu, tim, atau departemen. Tujuan tersebut harus ambisius namun dapat dicapai, kualitatif, dan terikat waktu. Kemudian yang kedua, adalah hasil utama yang berupa hasil yang dapat diukur yang menunjukkan apakah tujuan telah tercapai.
Untuk cakupannya, KPI digunakan pada berbagai tujuan, seperti mengukur pencapaian kinerja karyawan, mengevaluasi proses, atau mengukur pencapaian pada program kerja yang ditetapkan. Pada OKR sendiri sebagai pendukung individu dan tim dalam menetapkan target yang akan dicapai atau tujuan. OKR sendiri bukan digunakan untuk menilai performa kinerja akan tetapi sebagai penantang bagi tim dan individu di dalamnya untuk menentukan tujuan strategis yang berpengaruh pada perusahaan.
Target dalam penerapan KPI pada umunya sebagai representasi output dari proses, proyek, atau inisiatif, atau tingkat kinerja yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan OKR yang mana melibatkan tujuan dengan berani dan ambisius yang tidak bisa dipenuhi dengan hanya berharap pada kinerja rutin. Kesimpulannya, KPI atau pun OKR memiliki pendekatan yang berbeda dan tidak bisa saling menggantikan. Hal tersebut dikarenakan keduanya memiliki pendekatan dan tujuan yang berbeda.
Lebih mudahnya, jika kita ingin mengukur dan meningkatkan capaian pada program atau proyek tertentu maka paling tepat menggunakan KPI, sedangkan jika ingin mencapai target atau visi yang lebih besar dengan melibatkan keseluruhan tim maka paling tepat menggunakan OKR. (admin/dnx)