Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Pentingnya Monitoring Lingkungan: PT. Environesia Global Saraya di PLN UIP Kalbar

Environesia Global Saraya

06 February 2025

Monitoring lingkungan merupakan suatu proses yang esensial dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi kesehatan manusia dari potensi bahaya yang disebabkan oleh aktivitas manusia atau perubahan alam. Dalam era modern ini, peningkatan aktivitas industri, urbanisasi, dan perubahan iklim telah memberikan tekanan besar pada lingkungan kita. Oleh karena itu, monitoring lingkungan menjadi sangat penting untuk mendeteksi, menganalisis, dan mengatasi masalah lingkungan secara efektif.

Monitoring lingkungan bertujuan untuk mengumpulkan data yang relevan tentang berbagai parameter lingkungan seperti kualitas udara, air, dan tanah, serta kondisi ekosistem secara keseluruhan. Data ini sangat penting untuk mengidentifikasi perubahan yang mungkin terjadi dan menilai dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Melalui proses ini, kita dapat memastikan bahwa pembangunan dan aktivitas industri berjalan sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan tidak merusak lingkungan.

Monitoring lingkungan memiliki beberapa peran penting yang sangat krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi kesehatan manusia. Salah satu peran utamanya adalah identifikasi perubahan, di mana monitoring lingkungan mampu mendeteksi perubahan kondisi lingkungan secara dini, baik yang disebabkan oleh aktivitas manusia maupun faktor alam. Selain itu, monitoring lingkungan berfungsi untuk evaluasi dampak, yaitu mengevaluasi dampak suatu kegiatan terhadap lingkungan dan membandingkannya dengan baku mutu yang telah ditetapkan.

Dengan adanya data yang akurat dari monitoring lingkungan, pengambilan keputusan dalam pengelolaan lingkungan menjadi lebih terarah dan berbasis fakta, sehingga dapat mencegah atau memitigasi dampak negatif terhadap lingkungan. Terakhir, monitoring lingkungan memastikan bahwa kegiatan operasional suatu perusahaan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (compliance). Sehingga dapat menghindari sanksi hukum dan menjaga reputasi perusahaan dalam hal kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Komponen monitoring lingkungan meliputi:
  1. Parameter Fisik dan Kimia: Termasuk kualitas air, kualitas udara, suhu, kelembaban, pH, konduktivitas, dan lain-lain.
  2. Parameter Biologis: Mencakup keanekaragaman hayati, populasi spesies tertentu, dan bioindikator.
  3. Parameter Sosial Ekonomi: Termasuk dampak terhadap kesehatan manusia, penghidupan masyarakat, dan kesejahteraan sosial.
Monitoring lingkungan merupakan proses pengumpulan data untuk mengamati perubahan kondisi lingkungan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai berbagai metode yang digunakan dalam monitoring lingkungan.
  1. Pengambilan Sampel (Sampling)
  • Air: Sampel air diambil dari sumber-sumber seperti sungai, danau, dan air tanah untuk dianalisis di laboratorium.
  • Udara: Sampel udara diambil menggunakan alat seperti impinger, filter, atau tabung sorbent untuk mengukur konsentrasi polutan udara.
  • Tanah: Sampel tanah diambil untuk mengukur kontaminan seperti logam berat, pestisida, dan senyawa organik lainnya.
  1. Penggunaan Sensor In-Situ
  • Sensor in-situ digunakan untuk mendapatkan data real-time mengenai parameter lingkungan seperti pH, oksigen terlarut, konduktivitas, dan suhu.
  • Sensor ini dipasang di lokasi monitoring dan memberikan data kontinu yang sangat berguna untuk pemantauan jangka panjang.
  1. Penginderaan Jauh (Remote Sensing)
  • Teknologi satelit dan drone digunakan untuk mengumpulkan data dari jarak jauh mengenai kondisi lingkungan seperti penggunaan lahan, deforestasi, dan kualitas air permukaan.
  • Penginderaan jauh memungkinkan pemantauan area yang luas dan sulit dijangkau secara fisik.
  1. Bioindikator
  • Organisme tertentu yang sensitif terhadap perubahan lingkungan digunakan sebagai indikator kondisi ekosistem. Contohnya adalah penggunaan lumut dan ikan untuk memantau kualitas air.
  1. Metode Geofisika
  • Teknik seperti resistivitas tanah, georadar, dan seismik digunakan untuk mempelajari struktur bawah permukaan dan mendeteksi kontaminasi.
Implementasi monitoring lingkungan melibatkan serangkaian langkah yang sistematis dan terstruktur untuk memastikan data yang diperoleh akurat, relevan, dan bermanfaat bagi pengelolaan lingkungan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai tahapan-tahapan dalam implementasi monitoring lingkungan.
  1. Desain Program Monitoring
  • Menentukan tujuan dan sasaran monitoring.
  • Memilih parameter yang akan diukur.
  • Menetapkan lokasi dan frekuensi pengambilan sampel.
  1. Pengumpulan Data
  • Melaksanakan pengambilan sampel dan pengukuran di lapangan.
  • Menggunakan alat dan metode yang sesuai untuk memastikan data yang akurat dan representatif.
  1. Analisis Data
  • Data yang dikumpulkan dianalisis di laboratorium untuk menentukan konsentrasi polutan atau parameter lainnya.
  • Analisis statistik digunakan untuk menginterpretasi data dan mengidentifikasi tren atau perubahan.
  1. Pelaporan dan Komunikasi
  • Hasil monitoring disusun dalam bentuk laporan yang jelas dan komprehensif
  • Laporan disampaikan kepada pihak yang berkepentingan seperti pemerintah, perusahaan, dan masyarakat umum.
  1. Tindak Lanjut
  • Berdasarkan hasil monitoring, tindakan perbaikan atau mitigasi diimplementasikan jika ditemukan masalah lingkungan.
  • Program monitoring dievaluasi dan diperbarui sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan.
PT. Environesia Global Saraya telah berpengalaman dalam berbagai proyek monitoring lingkungan. Salah satu proyek terbaru yang berhasil diselesaikan adalah "Pemantauan Lingkungan PLN UIP Kalbar pada tahun 2023". Proyek ini dilakukan untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh PLN (Persero) UIP Kalbar tidak merusak lingkungan sekitar. Proyek pemantauan lingkungan yang dilakukan oleh PT. Environesia Global Saraya memberikan hasil yang signifikan. Berdasarkan data yang dikumpulkan, ditemukan bahwa kualitas udara, air, dan tanah di sekitar area operasi PLN UIP Kalbar berada dalam batas aman yang ditetapkan oleh regulasi lingkungan. Tidak ada dampak negatif signifikan yang ditemukan, namun tim memberikan beberapa rekomendasi untuk memastikan kelestarian lingkungan tetap terjaga.

Sumber Referensi:
  • Laporan hasil pemantauan lingkungan PT. Environesia Global Saraya di PLN UIP Kalbar tahun 2023
  • Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas