Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Limbah Industri

Environesia Global Saraya

18 February 2025

Limbah industri adalah hasil samping dari proses produksi di berbagai sektor industri yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Limbah ini mencakup berbagai bentuk, seperti limbah padat, cair, dan gas, yang masing-masing memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda terhadap lingkungan. Artikel ini akan membahas jenis-jenis limbah industri, dampak negatifnya, serta upaya pengelolaan yang diperlukan untuk meminimalkan efek berbahaya dari limbah industri.

Limbah industri adalah sisa atau buangan dari proses produksi industri yang tidak lagi digunakan dan harus dikelola. Limbah ini bisa berasal dari berbagai jenis industri, seperti manufaktur, pertambangan, pengolahan makanan, tekstil, dan kimia. Limbah industri dapat berupa zat padat, cair, atau gas yang sering mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun. Limbah industri dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk fisiknya dan sifat bahaya yang dimilikinya:
  • Limbah Padat: Limbah ini mencakup berbagai jenis bahan yang tidak dapat larut dalam air, seperti logam, kaca, plastik, dan sisa bahan baku. Limbah padat sering dihasilkan dari proses manufaktur, konstruksi, dan pengolahan material.
  • Limbah Cair: Limbah cair adalah sisa buangan dalam bentuk cair yang berasal dari proses produksi, seperti limbah dari pabrik pengolahan kimia, industri makanan dan minuman, serta industri tekstil. Limbah ini sering mengandung bahan kimia berbahaya seperti logam berat, asam, dan basa.
  • Limbah Gas: Limbah ini adalah hasil buangan dalam bentuk gas atau uap yang dilepaskan ke atmosfer. Limbah gas sering mengandung senyawa berbahaya seperti sulfur dioksida (SO₂), nitrogen oksida (NOₓ), dan senyawa organik volatil (VOC).
  • Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3): Residu proses industri yang mengandung zat-zat beracun dan berbahaya. Zat-zat ini memiliki potensi untuk mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan benar. Contohnya dapat ditemukan pada industri farmasi yang menghasilkan limbah kimia atau industri pertambangan yang menghasilkan limbah bahan peledak.
Limbah industri dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang serius, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia. Beberapa dampak utama dari limbah industri adalah:
  • Pencemaran Air: Limbah cair yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari sumber air, termasuk sungai, danau, dan laut. Pencemaran air ini dapat menyebabkan eutrofikasi, yang mengarah pada pertumbuhan alga berlebihan dan mengurangi oksigen di air, sehingga merugikan kehidupan akuatik.
  • Pencemaran Udara: Emisi gas berbahaya dari industri dapat mencemari udara dan menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan gangguan kardiovaskular. Gas berbahaya seperti sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen oksida (NOₓ) juga berkontribusi terhadap hujan asam, yang merusak tanaman dan tanah.
  • Pencemaran Tanah: Limbah padat yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dengan logam berat dan bahan kimia berbahaya. Pencemaran tanah ini dapat mengurangi kesuburan tanah, mengganggu pertumbuhan tanaman, dan meracuni organisme tanah.
  • Dampak pada Kesehatan Manusia: Paparan jangka panjang terhadap limbah industri berbahaya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, gangguan reproduksi, kerusakan organ, dan gangguan perkembangan anak.
Upaya pengelolaan limbah industri yang efektif adalah kunci untuk melindungi lingkungan dan masyarakat dari dampak buruknya. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengelola limbah industri dengan lebih baik:
  • Reduce, Reuse, Recycle (3R): Prinsip 3R adalah pendekatan dasar dalam pengelolaan limbah industri. Mengurangi (reduce) penggunaan bahan berbahaya, menggunakan kembali (reuse) bahan atau produk, dan mendaur ulang (recycle) limbah adalah langkah-langkah penting untuk meminimalkan jumlah limbah yang dihasilkan.
  • Pengolahan Limbah Cair: Industri harus memiliki sistem pengolahan air limbah yang efektif untuk mengurangi kandungan bahan kimia berbahaya sebelum limbah tersebut dibuang ke lingkungan. Proses ini melibatkan penggunaan teknologi seperti penyaringan, pengendapan, dan penggunaan bahan kimia untuk menetralkan zat berbahaya.
  • Pemantauan Emisi Udara: Untuk mengurangi pencemaran udara, industri harus memantau emisi gas dan menggunakan teknologi kontrol polusi udara, seperti pengendap elektrostatik dan filter partikel, untuk mengurangi emisi berbahaya.
  • Pengelolaan Limbah B3: Limbah B3 harus dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk penyimpanan yang aman, transportasi yang terkontrol, dan pembuangan yang tepat. Hal ini penting untuk mencegah tumpahan atau kebocoran yang dapat mencemari lingkungan.
  • Kepatuhan Terhadap Peraturan Lingkungan: Perusahaan industri harus mematuhi peraturan lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti standar emisi dan batas pembuangan limbah. Kepatuhan ini penting untuk memastikan bahwa limbah industri dikelola dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.
  • Edukasi dan Pelatihan: Memberikan edukasi dan pelatihan kepada pekerja industri tentang praktik pengelolaan limbah yang baik dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam mengurangi limbah dan dampaknya terhadap lingkungan.
Selain upaya dari pihak industri, masyarakat dan pemerintah juga memiliki peran penting dalam pengelolaan limbah industri. Pemerintah harus menetapkan kebijakan yang ketat dan melakukan penegakan hukum untuk memastikan industri mematuhi peraturan lingkungan. Sementara itu, masyarakat dapat berpartisipasi dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab dan mendukung praktik industri yang ramah lingkungan.

Limbah industri merupakan tantangan besar bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan pengelolaan yang tepat, termasuk penerapan prinsip 3R, teknologi pengolahan limbah, dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan, dampak negatif dari limbah industri dapat diminimalkan. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan melindungi lingkungan untuk generasi mendatang.

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas