Environesia Global Saraya
15 September 2025
Seiring meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan kebutuhan energi bersih, dunia mulai beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil menuju transportasi ramah lingkungan. Selain kendaraan listrik berbasis baterai, hadir pula inovasi lain yang kini menarik perhatian, yaitu kendaraan hidrogen atau hydrogen fuel cell vehicle (FCV).
Apakah kendaraan hidrogen benar-benar bisa menjadi solusi transportasi masa depan? Mari kita bahas.
Kendaraan hidrogen adalah kendaraan yang menggunakan fuel cell (sel bahan bakar) untuk menghasilkan listrik dari reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen. Proses ini menghasilkan energi untuk menggerakkan motor listrik, dengan satu-satunya emisi berupa uap air.
Berbeda dengan kendaraan listrik berbasis baterai, kendaraan hidrogen tidak perlu diisi daya berjam-jam. Cukup dengan mengisi tangki hidrogen selama beberapa menit, kendaraan sudah siap digunakan kembali.
Kendaraan ini hanya menghasilkan uap air, sehingga sangat ramah lingkungan dan mendukung target net zero emission.
Pengisian hidrogen hanya membutuhkan 3–5 menit, jauh lebih cepat dibandingkan pengisian baterai kendaraan listrik yang bisa memakan waktu berjam-jam.
Kendaraan hidrogen memiliki range yang lebih jauh dibanding kendaraan listrik berbaterai dengan kapasitas serupa, cocok untuk perjalanan jarak jauh.
Jika diproduksi dari sumber energi terbarukan (green hydrogen), kendaraan hidrogen bisa benar-benar bebas karbon.
Meski menjanjikan, pengembangan kendaraan hidrogen masih menghadapi beberapa kendala, antara lain:
Biaya produksi tinggi: Teknologi fuel cell masih mahal dibanding kendaraan listrik berbaterai.
Infrastruktur terbatas: Stasiun pengisian hidrogen masih sangat sedikit, bahkan di negara maju.
Produksi hidrogen belum sepenuhnya hijau: Sebagian besar hidrogen saat ini masih diproduksi dari gas alam, yang tetap menghasilkan emisi karbon.
Keamanan: Hidrogen sangat mudah terbakar, sehingga memerlukan sistem penyimpanan dan distribusi yang aman.
Beberapa produsen otomotif besar sudah mengembangkan kendaraan hidrogen, seperti:
Toyota Mirai
Hyundai Nexo
Honda Clarity Fuel Cell
Selain itu, hidrogen juga mulai digunakan dalam sektor transportasi lain, seperti bus kota, kereta api, bahkan truk logistik.
Sebagai negara yang sedang gencar mendorong transisi energi, Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan kendaraan hidrogen. Dengan potensi energi terbarukan yang besar (matahari, angin, air, dan panas bumi), Indonesia bisa menjadi produsen green hydrogen di masa depan.
Namun, untuk mendukung kendaraan hidrogen, diperlukan:
Pembangunan infrastruktur pengisian hidrogen.
Investasi dalam riset dan pengembangan teknologi fuel cell.
Kebijakan pemerintah yang mendorong ekosistem kendaraan hidrogen.
Kendaraan hidrogen berpotensi menjadi solusi transportasi masa depan. Dengan keunggulan berupa nol emisi, pengisian cepat, dan jarak tempuh jauh, teknologi ini dapat melengkapi peran kendaraan listrik dalam mewujudkan mobilitas berkelanjutan.
Namun, tantangan seperti biaya tinggi dan infrastruktur yang terbatas masih harus diatasi sebelum kendaraan hidrogen benar-benar bisa diadopsi secara luas, termasuk di Indonesia.
Environesia Global Saraya
13 May 2024
Environesia Global Saraya
15 February 2024
Environesia Global Saraya
17 May 2023
Environesia Global Saraya
12 May 2023
Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas