Environesia Global Saraya
19 September 2025
Kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sering dipromosikan sebagai solusi ramah lingkungan karena tidak menghasilkan asap buangan dari knalpot. Namun, pertanyaan besar muncul: apakah kendaraan listrik benar-benar nol emisi? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat lebih dalam dari sisi produksi, penggunaan, hingga siklus hidup kendaraan ini.
Kendaraan listrik memang tidak menghasilkan emisi gas buang saat digunakan di jalan. Hal ini membuatnya terlihat lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. Namun, jika ditelusuri lebih jauh, jejak karbon kendaraan listrik tidak benar-benar nol.
Proses produksi baterai lithium-ion, yang menjadi komponen utama kendaraan listrik, membutuhkan energi besar.
Penambangan bahan baku seperti litium, kobalt, dan nikel sering menimbulkan dampak lingkungan signifikan.
Jika listrik untuk mengisi baterai kendaraan berasal dari pembangkit berbahan bakar batu bara, maka emisi tidak benar-benar hilang.
Sebaliknya, jika menggunakan listrik dari energi terbarukan (seperti surya atau angin), jejak karbon kendaraan listrik bisa jauh lebih rendah.
Setelah masa pakai, baterai kendaraan listrik menimbulkan tantangan dalam daur ulang dan pengelolaan limbah berbahaya.
Jika tidak dikelola dengan baik, justru bisa menciptakan masalah lingkungan baru.
Meski tidak sepenuhnya nol emisi, penelitian menunjukkan bahwa kendaraan listrik tetap menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibanding kendaraan berbahan bakar bensin atau diesel sepanjang masa pakainya.
Emisi awal dari produksi EV lebih tinggi.
Namun, seiring penggunaan, efisiensi energi dan ketiadaan emisi knalpot membuatnya lebih unggul secara total.
Untuk mendekati target nol emisi, ada beberapa langkah penting:
Transisi energi terbarukan – mempercepat pembangunan pembangkit listrik dari tenaga surya, angin, dan geothermal.
Inovasi baterai ramah lingkungan – pengembangan baterai solid-state atau teknologi dengan bahan yang lebih mudah didaur ulang.
Sistem daur ulang baterai – memastikan baterai bekas tidak mencemari lingkungan.
Kebijakan pemerintah – insentif untuk kendaraan listrik hijau dan pembatasan energi fosil.
Jadi, apakah kendaraan listrik benar-benar nol emisi?
Jawabannya: tidak sepenuhnya. Kendaraan listrik tetap memiliki jejak karbon, terutama dari proses produksi baterai dan sumber energi listrik yang digunakan. Namun, jika energi terbarukan mendominasi dan teknologi baterai semakin efisien, kendaraan listrik bisa menjadi solusi transportasi yang jauh lebih bersih dibandingkan kendaraan konvensional.
Dengan langkah yang tepat, kendaraan listrik bisa menjadi kunci penting menuju transportasi berkelanjutan dan rendah emisi.
Environesia Global Saraya
13 May 2024
Environesia Global Saraya
15 February 2024
Environesia Global Saraya
17 May 2023
Environesia Global Saraya
12 May 2023
Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas