Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Inovasi Pertek dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan
Environesia Global Saraya

25 February 2025

Perkembangan teknologi dan pengetahuan dalam bidang lingkungan semakin pesat. Salah satu inovasi yang memberikan dampak positif bagi lingkungan adalah Pertek atau Peralatan Teknologi Lingkungan. Pertek merujuk pada penggunaan teknologi dalam mengatasi berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran udara, air, dan pengelolaan limbah. Inovasi ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Artikel ini akan membahas bagaimana inovasi Pertek dapat meningkatkan kualitas lingkungan.

Inovasi Pertek dalam Mengatasi Pencemaran

  1. Pengolahan Limbah yang Efisien
Salah satu inovasi Pertek yang paling signifikan adalah dalam bidang pengolahan limbah. Dengan teknologi seperti sistem daur ulang dan bioteknologi, limbah yang sebelumnya sulit untuk dikelola dapat diproses dengan lebih efisien. Misalnya, penggunaan mikroorganisme dalam pengolahan limbah organik dapat mengurangi pencemaran tanah dan air. Teknologi pemisahan limbah juga membantu dalam memilah bahan-bahan yang dapat didaur ulang, sehingga mengurangi volume limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
  1. Energi Terbarukan
Teknologi energi terbarukan, seperti panel surya, turbin angin, dan biomassa, adalah contoh inovasi Pertek yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Sumber energi ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang dapat menyebabkan polusi udara dan pemanasan global. Dengan semakin berkembangnya teknologi ini, masyarakat dapat menghasilkan energi secara mandiri tanpa merusak alam.
  1. Sistem Pemantauan Kualitas Udara
Inovasi lain yang berhubungan dengan Pertek adalah sistem pemantauan kualitas udara. Teknologi sensor canggih kini memungkinkan kita untuk memantau polusi udara secara real-time. Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan pengendalian polusi yang lebih efektif. Sistem ini membantu mengurangi dampak buruk dari polusi udara terhadap kesehatan manusia dan meminimalkan pencemaran yang terjadi.
  1. Pengelolaan Sumber Daya Air
Teknologi pengelolaan sumber daya air juga menjadi bagian penting dari inovasi Pertek. Sistem irigasi pintar, pengolahan air limbah, dan teknologi desalinasi memungkinkan kita untuk mengelola air dengan lebih efisien. Di tengah kekurangan air bersih di banyak daerah, teknologi ini membantu menyediakan air yang aman dan terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, pengolahan air limbah yang baik juga mengurangi pencemaran air yang dapat merusak ekosistem.

Dampak Positif Inovasi Pertek

  1. Mengurangi Dampak Pencemaran
Inovasi Pertek membantu mengurangi berbagai jenis pencemaran, baik itu pencemaran udara, air, maupun tanah. Dengan adanya teknologi pengolahan limbah dan pemantauan kualitas lingkungan, kita dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah pencemaran lebih cepat, sebelum dampaknya menjadi lebih besar.
  1. Mendukung Keberlanjutan Alam
Inovasi Pertek berperan dalam menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan. Teknologi energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam yang efisien memungkinkan kita untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak ekosistem dan sumber daya alam. Keberlanjutan ini penting untuk menjaga kualitas hidup di masa depan.
  1. Meningkatkan Kualitas Hidup
Dengan mengurangi pencemaran dan menjaga kualitas alam, inovasi Pertek juga meningkatkan kualitas hidup manusia. Udara yang bersih, air yang sehat, dan lingkungan yang terjaga memberikan manfaat langsung bagi kesehatan dan kenyamanan hidup.

Inovasi Pertek memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas lingkungan. Melalui teknologi yang ramah lingkungan, kita dapat mengurangi pencemaran, mengelola sumber daya alam dengan lebih efisien, dan menciptakan keberlanjutan untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, mendukung perkembangan dan penerapan inovasi Pertek sangat penting dalam usaha kita untuk menciptakan dunia yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
ESIA: Evaluasi Sosial dan Lingkungan untuk Proyek Berkelanjutan
Environesia Global Saraya

25 February 2025

i tengah meningkatnya perhatian terhadap keberlanjutan, setiap proyek pembangunan kini harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkannya. Salah satu cara untuk memastikan bahwa proyek tersebut ramah lingkungan dan tidak merugikan masyarakat adalah dengan melakukan Evaluasi Sosial dan Lingkungan atau ESIA (Environmental and Social Impact Assessment).

Apa Itu ESIA?

ESIA adalah sebuah proses yang bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola dampak potensial dari suatu proyek terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa proyek tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi positif pada lingkungan dan kesejahteraan sosial.

Proses ESIA

Proses ESIA dimulai dengan penyusunan dokumen yang menggambarkan berbagai dampak yang mungkin terjadi selama proyek berlangsung. Dampak ini bisa berupa:

  • Kerusakan ekosistem
  • Polusi
  • Perubahan sosial
  • Dampak ekonomi yang dapat menguntungkan atau merugikan masyarakat

Dengan informasi tersebut, proyek dapat diubah atau disesuaikan agar lebih ramah lingkungan dan sosial.

Konsultasi Publik

Salah satu aspek penting dari ESIA adalah konsultasi publik. Masyarakat setempat, yang akan terdampak langsung oleh proyek, diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat dan masukan. Dengan demikian, proses ini memastikan bahwa suara masyarakat didengar dan kebijakan yang diambil tidak hanya berdasarkan kebutuhan investor atau pengembang, tetapi juga memperhatikan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Rencana Mitigasi

ESIA juga mencakup rencana mitigasi, yaitu langkah-langkah yang akan diambil untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin muncul. Misalnya, jika sebuah proyek berisiko menyebabkan polusi udara, maka rencana mitigasi dapat mencakup:

  • Pemasangan alat pemantau kualitas udara
  • Penggunaan teknologi ramah lingkungan

Pemantauan Berkelanjutan

Tidak hanya itu, ESIA juga mengharuskan pemantauan berkelanjutan selama proyek berjalan. Hal ini penting agar dampak yang sudah diprediksi bisa terkelola dengan baik dan langkah-langkah perbaikan bisa segera diambil jika diperlukan. Proyek yang mematuhi ESIA cenderung lebih sukses dalam jangka panjang karena mereka menjaga keseimbangan antara perkembangan ekonomi dan perlindungan terhadap lingkungan serta sosial.

Pentingnya ESIA

Mengapa ESIA sangat penting? Proyek yang tidak mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan bisa menimbulkan kerugian besar di kemudian hari, baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi pengembang itu sendiri. Proyek yang merusak lingkungan atau menciptakan ketegangan sosial akan menghadapi protes dan bahkan sanksi yang dapat menghambat kelanjutan proyek tersebut.

Selain itu, dengan semakin ketatnya regulasi di banyak negara, proyek yang telah melalui proses ESIA lebih mudah untuk mendapatkan izin dari pemerintah dan mendapat dukungan masyarakat. Ini memberikan keuntungan bagi pengembang, karena proyek dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan besar.

Secara keseluruhan, ESIA adalah alat penting untuk memastikan bahwa setiap proyek yang dijalankan tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek tetapi juga berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak dalam jangka panjang. Melalui evaluasi yang menyeluruh, kita dapat menciptakan dunia yang lebih seimbang antara pembangunan dan keberlanjutan.

Efek Rumah Kaca: Memahami Penyebab dan Dampaknya pada Bumi
Environesia Global Saraya

25 February 2025

Efek rumah kaca adalah fenomena alam yang terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas yang dipancarkan oleh permukaan Bumi. Proses ini menjaga suhu Bumi agar tetap cukup hangat untuk mendukung kehidupan. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia telah memperburuk efek ini, yang dikenal dengan istilah pemanasan global.

Penyebab Efek Rumah Kaca

Gas rumah kaca (GRK) adalah molekul yang dapat menyerap dan memancarkan radiasi inframerah, yang menyebabkan pemanasan atmosfer. Gas-gas ini meliputi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (N2O), dan uap air. Secara alami, GRK sudah ada di atmosfer Bumi dan berfungsi untuk menjaga suhu Bumi agar tidak terlalu dingin, tetapi aktivitas manusia, terutama sejak Revolusi Industri, telah meningkatkan konsentrasi GRK secara signifikan. Pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas alam) untuk kebutuhan energi, transportasi, dan industri, serta deforestasi, adalah penyumbang utama emisi CO2 (IPCC, 2021).

Proses Efek Rumah Kaca

Proses efek rumah kaca dimulai ketika matahari memancarkan energi dalam bentuk radiasi ultraviolet (UV) yang sampai ke permukaan Bumi. Permukaan Bumi kemudian menyerap sebagian besar energi ini dan memancarkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah. Gas rumah kaca di atmosfer menyerap sebagian radiasi inframerah tersebut dan memancarkannya kembali ke permukaan Bumi serta atmosfer bawah, yang menyebabkan pemanasan. Tanpa efek rumah kaca alami ini, suhu Bumi rata-rata akan lebih rendah sekitar 33°C, yang membuat kehidupan tidak mungkin berkembang (Houghton, 2009).

Dampak Efek Rumah Kaca

Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia menyebabkan dampak signifikan terhadap iklim dan kehidupan di Bumi. Beberapa dampak utama termasuk:
  • Peningkatan Suhu Global: Pemanasan global menyebabkan suhu rata-rata Bumi meningkat, yang memicu perubahan iklim. Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan gelombang panas yang lebih sering dan intens, serta mempengaruhi pola cuaca di seluruh dunia (IPCC, 2021).
  • Kenaikan Permukaan Laut: Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di kutub dan gletser, yang berkontribusi pada kenaikan permukaan laut. Hal ini meningkatkan risiko banjir di daerah pesisir dan mengancam kehidupan manusia dan ekosistem (Church et al., 2013).
  • Perubahan Pola Curah Hujan dan Kekeringan: Perubahan suhu dan pola cuaca mempengaruhi distribusi curah hujan. Beberapa wilayah mungkin mengalami peningkatan hujan, sementara wilayah lain dapat mengalami kekeringan yang lebih parah, mempengaruhi ketahanan pangan dan ketersediaan air bersih (Field et al., 2014).

Upaya Mengurangi Efek Rumah Kaca

Untuk mengurangi dampak pemanasan global, penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara:
  • Beralih ke sumber energi terbarukan, seperti energi surya dan angin.
  • Mengurangi konsumsi energi melalui efisiensi energi.
  • Melakukan reforestasi dan mengelola lahan secara berkelanjutan untuk menyerap CO2.
Daftar Pustaka :
  • Church, J. A., et al. (2013). Sea level change. In: Climate Change 2013: The Physical Science Basis. Cambridge University Press.
  • Field, C. B., et al. (2014). Climate Change 2014: Impacts, Adaptation, and Vulnerability. Part A: Global and Sectoral Aspects. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
  • Houghton, J. T. (2009). Global Warming: The Complete Briefing. Cambridge University Press.
  • IPCC. (2021). Climate Change 2021: The Physical Science Basis. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
Ekosistem: Mengapa Kita Harus Melindunginya?
Environesia Global Saraya

25 February 2025

Ekosistem merupakan suatu kesatuan antara makhluk hidup (biotik) dan lingkungan hidupnya (abiotik) yang saling berinteraksi. Fungsi utama ekosistem adalah menjaga keseimbangan alam, menyediakan sumber daya alam yang kita butuhkan, serta mendukung keberlanjutan kehidupan di Bumi. Namun, aktivitas manusia yang semakin berkembang telah mengancam keberlanjutan ekosistem. Oleh karena itu, melindungi ekosistem menjadi sangat penting.

Menjaga Keberagaman Hayati

Ekosistem yang sehat mendukung kehidupan berbagai spesies. Kehilangan ekosistem alami, seperti hutan atau terumbu karang, mengancam keberagaman hayati. Setiap spesies memainkan peran penting dalam rantai makanan, penyerbukan tanaman, atau pengendalian hama. Kehilangan satu spesies bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekologis yang berdampak pada seluruh sistem.

Pemeliharaan Siklus Hidrologi

Ekosistem yang terjaga dengan baik berperan dalam mengatur siklus air. Hutan, misalnya, menyerap air hujan dan melepaskannya secara perlahan ke dalam sungai dan danau, sehingga mengurangi risiko banjir dan memastikan ketersediaan air bersih. Kerusakan ekosistem dapat menyebabkan kekeringan atau banjir yang lebih parah, yang mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk lainnya.

Penyediaan Sumber Daya Alam

Ekosistem menyediakan berbagai sumber daya alam seperti air, udara bersih, makanan, dan bahan baku. Banyak obat-obatan yang berasal dari tumbuhan dan mikroorganisme di alam. Jika ekosistem dihancurkan, sumber daya alam ini akan berkurang, yang dapat mengancam kesehatan manusia dan kesejahteraan ekonomi.

Peran Ekosistem dalam Mitigasi Perubahan Iklim

Ekosistem juga berperan dalam penyerapan karbon dioksida, salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Hutan dan lahan basah menyerap karbon, mengurangi dampak perubahan iklim. Kerusakan ekosistem, terutama deforestasi, melepaskan karbon yang tersimpan dan memperburuk pemanasan global.

Sumber Kehidupan Masa Depan

Melindungi ekosistem juga berarti melindungi kehidupan masa depan. Dengan menjaga kelestarian ekosistem, kita memastikan bahwa generasi mendatang tetap dapat menikmati manfaat yang sama, baik itu dari segi sumber daya alam, keberagaman hayati, maupun stabilitas iklim.

Melindungi ekosistem adalah langkah krusial untuk keberlanjutan kehidupan. Tanpa ekosistem yang sehat, kita akan kehilangan banyak manfaat penting yang selama ini kita nikmati. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan ekosistem demi masa depan yang lebih baik.

Daftar Pustaka :
  • Duran, S., & Vicente, A. (2019). The role of ecosystem services in biodiversity conservation and climate change mitigation. Environmental Science & Policy, 100, 234-242.
  • Lemoine, M., & Meier, S. (2020). The impact of ecosystem degradation on biodiversity and ecosystem services. Global Environmental Change, 65, 102125.
  • Millennium Ecosystem Assessment (2005). Ecosystems and human well-being: Synthesis. Island Press.
DPLH: Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
Environesia Global Saraya

24 February 2025

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) merupakan salah satu komponen penting dalam sistem manajemen lingkungan yang bertujuan untuk mengelola dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan atau proyek. DPLH disusun untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan mematuhi peraturan perlindungan lingkungan hidup yang ada dan dapat berjalan secara berkelanjutan. Dokumen ini menjadi acuan dalam langkah-langkah pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha atau instansi terkait.

Pengertian dan Tujuan DPLH

DPLH adalah dokumen yang berisi rencana pengelolaan lingkungan hidup yang disusun oleh pengelola kegiatan atau usaha, dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola dampak lingkungan yang mungkin timbul dari kegiatan yang dilaksanakan. Dokumen ini mencakup langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mengurangi atau menghindari kerusakan lingkungan, serta untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut tidak melanggar ketentuan lingkungan yang berlaku.

Tujuan utama dari DPLH adalah untuk menjaga kualitas lingkungan hidup, mencegah kerusakan, dan mendukung keberlanjutan proyek atau kegiatan. Dengan adanya DPLH, pelaku usaha atau instansi terkait dapat mengelola dampak lingkungan secara efektif dan bertanggung jawab, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Proses Penyusunan DPLH

Penyusunan DPLH dimulai dengan identifikasi potensi dampak lingkungan yang dapat timbul akibat suatu kegiatan. Proses ini mencakup analisis terhadap berbagai aspek lingkungan, seperti kualitas udara, air, tanah, serta keanekaragaman hayati di sekitar lokasi proyek. Selain itu, aspek sosial dan kesehatan masyarakat juga harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa kegiatan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.

Setelah itu, langkah-langkah mitigasi akan dirumuskan untuk mengurangi atau menghindari dampak lingkungan yang telah diidentifikasi. Langkah-langkah ini bisa berupa pengendalian polusi, pengelolaan sumber daya alam, atau pengurangan limbah. Selain itu, DPLH juga harus mencakup rencana pemantauan dan evaluasi, untuk memastikan bahwa langkah-langkah pengelolaan yang diterapkan berjalan dengan baik dan sesuai rencana.

Setelah disusun, DPLH akan diajukan kepada instansi pemerintah yang berwenang, seperti Dinas Lingkungan Hidup, untuk mendapatkan persetujuan dan rekomendasi lebih lanjut. Pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap rencana pengelolaan lingkungan yang diajukan dan memberikan persetujuan jika memenuhi persyaratan lingkungan yang ditetapkan.

Manfaat DPLH dalam Pengelolaan Lingkungan
Penyusunan DPLH memiliki beberapa manfaat utama, baik bagi pelaku usaha maupun bagi masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan:
  1. Mengurangi Dampak Lingkungan
DPLH membantu untuk mengidentifikasi dan mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul akibat kegiatan, sehingga kualitas lingkungan dapat tetap terjaga. Langkah-langkah mitigasi yang diusulkan akan meminimalkan polusi dan kerusakan ekosistem.
  1. Mendukung Keberlanjutan
Dengan mengelola dampak lingkungan secara bijaksana, DPLH mendukung prinsip keberlanjutan, yaitu memastikan bahwa kegiatan dapat berjalan tanpa merusak sumber daya alam dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
  1. Kepatuhan terhadap Regulasi
DPLH memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan perlindungan lingkungan. Ini juga menjadi bukti bahwa pelaku usaha atau instansi terkait bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan yang baik.
  1. Meningkatkan Citra Positif
Bagi perusahaan atau instansi, memiliki DPLH yang disusun dengan baik dan sesuai regulasi dapat meningkatkan citra positif di mata masyarakat dan pemangku kepentingan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan atau instansi tersebut peduli terhadap keberlanjutan dan dampak sosial.
 
DELH: Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
Environesia Global Saraya

24 February 2025

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) merupakan salah satu komponen penting dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. DELH digunakan untuk menilai potensi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan atau proyek yang akan dilakukan, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta. Dokumen ini membantu untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut tidak merusak ekosistem dan dapat berlangsung secara berkelanjutan tanpa mengorbankan kualitas lingkungan.

Pengertian dan Tujuan DELH

Secara umum, DELH merupakan dokumen yang disusun untuk mengevaluasi dan menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat suatu proyek atau kegiatan. Tujuan utama dari penyusunan DELH adalah untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kegiatan tersebut akan mempengaruhi lingkungan, serta memberikan rekomendasi terkait langkah-langkah yang harus diambil untuk memitigasi atau mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi.

DELH berbeda dengan dokumen lain seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Jika AMDAL diperlukan untuk kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan, DELH lebih sering digunakan untuk kegiatan yang dampaknya relatif kecil atau sedang, namun tetap perlu dilakukan evaluasi guna memastikan bahwa kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan ketentuan perlindungan lingkungan yang berlaku.

Proses Penyusunan DELH
Proses penyusunan DELH dimulai dengan identifikasi potensi dampak lingkungan yang dapat timbul dari suatu kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi terkait lingkungan sekitar proyek, seperti kualitas udara, air, tanah, serta keberadaan flora dan fauna yang ada di lokasi tersebut.

Setelah itu, dilakukan analisis terhadap dampak yang mungkin timbul selama pelaksanaan dan setelah proyek selesai, baik dampak langsung maupun tidak langsung. Misalnya, bagaimana proyek tersebut dapat mempengaruhi kualitas air, mengubah penggunaan lahan, atau menyebabkan polusi udara. Dari hasil analisis ini, langkah-langkah mitigasi akan ditentukan untuk meminimalkan dampak negatif tersebut.

Tahapan akhir dari penyusunan DELH adalah menyusun rekomendasi untuk tindakan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Dokumen DELH ini harus diserahkan kepada instansi pemerintah yang berwenang, seperti Dinas Lingkungan Hidup, untuk mendapatkan persetujuan dan memastikan bahwa kegiatan yang dimaksud sesuai dengan regulasi lingkungan yang berlaku.

Manfaat DELH bagi Pengelolaan Lingkungan
DELH memberikan sejumlah manfaat penting dalam pengelolaan lingkungan, antara lain:
  1. Mencegah Kerusakan Lingkungan
Dengan adanya evaluasi yang dilakukan melalui DELH, potensi kerusakan lingkungan akibat suatu kegiatan bisa diidentifikasi sejak dini. Hal ini memungkinkan pengelola untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar dampak negatif dapat diminimalkan.
  1. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
Penyusunan DELH membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan, baik di kalangan pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat. Dengan menilai dampak lingkungan secara sistematis, berbagai pihak bisa lebih memahami betapa besar pengaruh kegiatan manusia terhadap alam.
  1. Mengurangi Konflik Sosial
Kegiatan yang memiliki dampak lingkungan negatif sering kali menyebabkan ketegangan sosial dengan masyarakat sekitar. Dengan adanya DELH, potensi konflik dapat diminimalkan karena masyarakat dilibatkan dalam proses evaluasi dampak dan diberikan informasi yang jelas mengenai langkah-langkah mitigasi yang akan dilakukan.
  1. Memenuhi Persyaratan Regulasi
Penyusunan DELH juga merupakan bagian dari pemenuhan kewajiban hukum yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap proyek atau kegiatan yang dilakukan mematuhi peraturan perundang-undangan yang ada, khususnya terkait dengan pengelolaan lingkungan.
footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas