Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Environesia Global Saraya

08 December 2022

environesia.co.id - Indeks Kualitas Lingkungan Hidup  atau yang disebut dengan IKLH adalah nilai yang menggambarkan kualitas Lingkungan Hidup dalam suatu wilayah pada waktu tertentu. Sebelumnya Kualitas Lingkungan Hidup saat ini dimulai secara kuantitatif menggunakan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang diadopsi dari beberapa sumber diantaranya Environmental Performance Index (EPI) yang dikembangkan oleh sebuah pusat studi di Yale University.

Tiga indikator yangmenjadi dasar penilaian IKLH di Indonesia saat ini mencakup aspek udara, air sungai dan tutupan hutan. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup versi baru (IKLH baru) merupakan istilah baru yang menggabungkan keseluruhan jenis indeks kualitas lingkungan dari semua matra yang mencakup udara, air, hutam, flora, dan fauna, kesehatan masyarakat, dan kesehatan lingkungan.

IKLH versi baru berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No 27 Tahun 2021 dikembangkan dengan cara menggabungkan semua komponen indeks yang mencakup Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Tutupan Hutan (ITH), Indeks Keanekaragaman Hayati (IKH), Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM), dan Indeks Kesehatan Lingkungan(IKL).

Pemerintah dapat mengatur dan meletakkan skala prioritas yang sesuai dengan tingkat kerusakan lingkungan yang telah terjadi atau prioritas akan terjadi. Kedudukan IKLH baru akan sangat pentng karena mempunyai potensi besar sebagai dasar kuat dalam rangka implementasi Instrumen Analisis Risiko Lingkungan.

Maka dari itu, IKLH pada versi baru dapat diterima secara luas dan diterapkan dengan benar maka akan dapat memberi sumbangan penting dalam rangka pengkajian risiko lingkungan dan pengelolaan risiko lingkungan karena IKLH baru mengandung hasil penilaian aktual pada semua besaran penting aspek lingkungan hidup. Hingga saat ini, terdapat Agregasi Penghitungan di setiap tingkat pemerintahan antara lain; IKLH Nasional, IKLH Provinsi dan IKLH Kabupaten/Kota.

Pada tahun 2021, Environesia dipercayakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan penyusunan IKLH DKI Jakarta 2021. (admin/dnx)

Pendekatan Studi Amdal
Environesia Global Saraya

21 October 2022

environesia.co.id – Amdal atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup berdasarkan Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup merupakan kajian dampak penting pada lingkungan hidup dari suatu usaha atau/dan kegiatan yang direncanakan untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan serta termuat dalam Perizinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

Pada Pasal 22 regulasi yang sama, disebutkan bahwasanya dalam penyusunan Amdal berdasarkan penanggung jawab dan kegiatan dan/ usaha, pendekatan studi Amdal terbagi menjadi tiga jenis antara lain;

Pendekatan Studi Amdal Tunggal, merupakan Analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang diperuntuhkan untuk satu usaha atau kegiatan dalam satu kesatuan hamparan ekosistem yang melibatkan satu instansi yang bertanggung jawab. Sebagai contoh Amdal Pembangunan Gedung Perkuliahan Politeknik Negeri Bengkalis, merupakan satu kegiatan/usaha dimana di bawah satu pihak yang bertanggung jawab yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendekatan Studi Amdal Terpadu atau dikenal juga Amdal Multisektor, merupakan Analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu usaha dan/kegitan dimana juga lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab. Sebagai contoh Amdal Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Labang, Prov. Kalimantan Utara oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan  Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Pada proyek PLBN Labang terdapat lebih dari satu usaha dan/kegiatan seperti pembangunan jalan raya, pemukiman, perkantoran dan sebagainya. Dimana dalam proyek PLBN Labang tersebut di bawah Kementerian PUPR dan BNPP.

Pendekatan Studi Amdal Kawasan, merupakan Analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang diperuntuhkan lebih dari satu usaha atau kegiatan dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan satu instansi yang bertanggung jawab. Sebagaimana contoh Amdal Bakauheni Harbour City, Prov Lampung oleh  PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pada proyek Bakauheni Harbour City terdapat berbagai usaha dan kegiatan seperti pelabuhan, hotel, fasilitas pariwisata dan sebagainya dimana semuanya di bawah satu pihak yang bertanggung jawab yaitu PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Sebagaimana contoh pendekatan studi amdal dihadirkan sebelumnya, masing-masing merupakan pekerjaan yang telah dan sedang dikerjakan oleh PT Environesia Global Saraya. Maka dari itu, dapat diambil kesimpulan bahwa Environesia telah berpengalaman dalam penyusunan berbagai pendekatan studi amdal serta berbagai jenis usaha dan kegiatan. (admin/dnx)

Sinergi CSR Environesia Bersama BMH Untuk Pendidikan
Environesia Global Saraya

15 July 2022

environesia.co.id, Yogyakarta - Roda bisnis yang dijalankan oleh Environesia sebagai perusahan konsultan lingkungan selalu berupaya untuk hadir di tengah masyarakat untuk berkontribusi di berbagai bidang baik sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat, pendidikan, seni, kebudayaan hingga pelestarian pada lingkungan hidup.

Salah satu wujud kontribusi tersebut berupa kemitraan pengembangan masyarakat bersama Baitul Maal Hidayatullah menyalurkan bantuan bahan material untuk pembangunan asrama putri ke Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Hijrah, Berbah, Sleman, Yogyakarta guna membantu proses pembangunan yang sedang berlangsung.

"Pada hari Kamis (23/6),  BMH Yogyakarta, menyampaikan amanah dana CSR (Corporate Social Responsbilty) dari PT  Environesia Global Saraya berupa bahan material untuk pembangunan asrama putri Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Hijrah Yogyakarta," terang Koordinator Program dan Pemberdayaan BMH Yogyakarta, Haris Munandar dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/6).

Bantuan ini menjadikan program pembangunan asrama kembali berjalan. Ustadz Ma'ruf Arifin selaku pembina Yayasan Daarul Hijrah menyebutkan, bahwa proses pembangunan asrama putri ini sempat mengalami kendala dan berhenti beberapa saat.

"Pembangunan asrama ini sudah mulai dari tahun 2021, namun sempat terhenti karena terkendala pendanaan. Alhamdulillah, atas dukungan dari BMH kami memulai kembali pembangunannya. Insya Allah amanah ini akan menjadikan pesantren mampu melahirkan anak bangsa yang cerdas dan beradab," tutup Ma'ruf. (admin/dnx)

Life Cycle Analysis (LCA) dan Pengenalan Dasar
Environesia Global Saraya

15 June 2022

environesia.co.id – Life Cycle Analysis (LCA) atau sering juga disebut Life Cycle Assessment merupakan sebuah metode berbasis cradle to grave (analisis keseluruhan siklus dari proses produksi hingga pengolahan limbah) yang digunakan untuk mengetahui jumlah energi, biaya, dan dampak lingkungan yang disebabkan oleh tahapan daur hidup produk dimulai dari saat pengambilan bahan baku sampai dengan produk itu selesai digunakan oleh konsumen.

Dikutip dari Jurnal yang ditulis oleh Parameswari, P. P., Yani, M., & Ismayana, A. Pada tahun 2019, dikatakan bahwa pada LCA dibutuhkan data mengenai input dan output secara lengkap, yang meliputi bahan baku, proses, distribusi, transportasi, konsumsi, hasil samping dan dampak ligkungan. LCA sendiri terdiri dari beberapa elemen, di antaranya; (1) identifikasi dan mengukur faktor-faktor yang terlibat, (2) evaluasi faktor-faktor yang berpotensi berdampak terhadap lingkungan, dan (3) analisis untuk mengurangi dampak lingkungan. Pada jurnal yang sama pula dikatakan bahwa Analisis LCA dapat menjadi alternatif sebagai upaya meminimalisasi limbah dan pengelolaan limbah di pabrik. Pengurangan jumlah limbah dan pengelolaannya akan memberikan dampak luas terhadap tingkat produktivitas dari industri.

Pada jurnal yang ditulis oleh Harjanto, Fahrurrozi, & Bendiyasa pada tahun 2012, mengatakan bahwa setiap langkah LCA tersebut secara lebih lanjut dijelaskan dalam standar internasional ISO 14040 dan ISO 14041 . Langkah tersebut berulang dengan senantiasa, di mana tingkat dari detail dan usaha akan tergantung pada tujuan penelitian yang didasari atas World Business Council for Sustainable Development pada tahun 2002. Langkah-langkah yang dilalui tersebut antara lain; pendefinisian tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori, analisis/penakaran dampak serta yang terakhir mengenai interpretasi (ISO 14040, 2006).

Terdapat empat pilihan utama menentukan batas-batas sistem yang digunakan berdasarkan standard ISO 14044 dalam studi LCA; Cradle to grave: termasuk bahan dan rantai produksi energi semua proses dari ekstraksi bahan baku melalui tahap produksi, transportasi dan penggunaan hingga produk akhir dalam siklus hidupnya. Cradle to gate: meliputi semua proses dari ekstraksi bahan baku melalui tahap produksi (proses dalam pabrik), digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari suatu produksi sebuah produk. Gate to grave: meliputi proses dari penggunaan pasca produksi sampai pada akhir-fase kehidupan siklus hidupnya, digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari produk tersebut setelah meninggalkan pabrik. Dan Gate to gate: meliputi proses dari tahap produksi saja, digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari langkah produksi atau proses. (dnx)

Baca Buku Ini! Untuk Kamu Yang Peduli Lingkungan
Environesia Global Saraya

13 June 2022

environesia.co.id – Kepedulian kita terhadap lingkungan hidup dapat kita perluas atau kita menularkan dengan berbagai cara. Salah satu cara untuk kita menumbuhkan rasa kepedulian kita terhadap lingkungan hidup dengan menambah wawasan bacaan kita dengan berbagai buku bacaan bertemakan lingkungan. Mengutip artikel yang ditulis oleh Zakiyatur Rosidah pada laman klik hijau, berikut buku rekomendasi bertemakan lingkungan.

How to Give Up Plastic: A Guide to Saving the World, One Plastic Bottle at a Time - Oleh Will McCallum

Will McCallum yang merupakan seorang aktivis lingkungan di mana ia mendedikasikan diri untuk melestarikan lautan dan alam dengan menjalani gaya hidup tanpa limbah yang ramah lingkungan. Buku yang ia tulis ini menyajikan data yang rumit namun relevan mengenai dampak pencemaran plastik pada saluran air dunia dan menginspirasi pembaca untuk #BreakFreeFromPlastic

More. Plastic.: What you can do to make a difference – the #2minutesolution - oleh Martin Dorey

Martin Dorey sendiri adalah pakar anti-plastik, di mana ia berupaya untuk menyelamatkan pantai kita dari plastik sekira 10 tahun terakhir. Dorey adalah penggagas Beach Clean Foundation dan selalu melakukan seruan global untuk senjata #2minutebeachclean kepada orang-orang di seluruh dunia.

Easy Green Living -  oleh Valerina Daniel

Buku menjadi media komunikasi yang memudahkan orangtua untuk mengenalkan gaya hidup hijau pada anak. Pada buku ini mengenalkan anak  dengan tajuk Easy Green Living yang  berisi kiat yang bisa dilakukan mulai dari diri sendiri dan di rumah untuk menyelamatkan bumi dan kisah inspiratif duta lingkungan.

Novel Anak Seri Mata - oleh Okky Madasari

Buku yang terdiri dari  Mata di Tanah Melus, Mata dan Rahasia Pulau Gapi dan Mata dan Manusia Laut, membawa pembaca untuk peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak mengeksploitasi alam semena-mena.  Penggambaran menarik tokoh Matara dalam mempertahankan warisan sejarah yang akan digusur untuk dibangun pusat perbelanjaan dan sejenisnya juga menjadi bagian yang menari dalam seri ini.

Enjoy Life with Eco-Life -  Oleh Darhamsyah

Buku yang membawa pembahasan tentang lingkungan hidup dengan perspektif yang lebih ringan. Di mana menghadirkan  ulasan tentang apa yang disebut dengan kecerdasan lingkungan. Tak hanya itu, buku ini pula memberi inspirasi dan solusi keren  bagaimana menjaga lingkungan dan memanen kebahagiaan di baliknya.

Dengan buku kita akan membuka jendela dunia serta peduli dengan kehidupan lingkungan hidup masa depan dunia. (admin/dnx)

Penyelenggaraan Bank Sampah serta Payung Regulasinya
Environesia Global Saraya

30 May 2022

environesia.co.id – Sebagai salah satu cara untuk menjawab permasalahan lingkungan hidup adalah dengan menyelenggarakan program Bank Sampah. Di mana Bank Sampah adalah fasilitas untuk mengelola Sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle), sebagai sarana edukasi, perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, dan pelaksanaan Ekonomi Sirkular, yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat, badan usaha, dan/atau pemerintah daerah.

Pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No  14 Tahun  2021 Tentang Penyelenggaraan Bank Sampah merupakan regulasi yang memayungi penyelenggraan Bank Sampah. Oleh karena itu, dengan adanya regulasi yang dibuat akan memberikan kemudahan masyarakat dan pemerintah sendiri dalam menyelenggarajan program Bank Sampah sebagai wujud pembangunan di bidang lingkungan hidup.

Pada penyelenggaraan bank sampah sendiri dilakukan oleh Pemerintah baik pusat dan  daerah kemudian oleh masyarakat dapat membentuk penyelenggaraan Bank Sampah itu sendiri.Selain dari pada itu terdapat dua jenis penyelenggaraan Bank Sampah, yaitu Bank Sampah Unit dan Bank Sampah  Induk.

Bank Sampah Unit yang selanjutnya disingkat BSU adalah Bank Sampah yang area pelayanannya mencakup wilayah administratif setingkat rukun tetangga, rukun warga, kelurahan, atau desa/sebutan lainnya. Pada jenis ini pengelolaan dapat dilakukan oleh kelompok masyarakat di tingkatan kecil secara swadaya dengan pembinaan oleh pemerintrah daerah setempat.

Bank Sampah Induk yang selanjutnya disingkat BSI adalah Bank Sampah yang area pelayanannya mencakup wilayah administratif kabupaten/kota. Berbeda ddengan BSU, pengelolaan BSI dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk mengelola dengan memberikan ke masyarakat yang lebih luas khususnya di tingkatan daerah.

Penyelenggaraan Bank Sampah juga dapat dilakukan dengan cara kemitraan yang berupa kerja sama antara masyarakat, badan usaha dengan pemerintah daerah disertai pembinaan dan pengembangan oleh pemerintah daerah dengan  memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan’

Ada pun sampah yang dikelola oleh bank sampah adalah sampah rumah tangga yang berupa sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik . Kemudian sampah sejenis sampah rumah tangga yang berupa sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.

Penyelenggaraan Bank Sampah juga harus memenuhi persyaratan yang berlaku seperti antara lain; Pengelolaan Sampah; fasilitas Bank Sampah; dan tata kelola Bank Sampah itu sendiri. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas