Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

10 Cara Sederhana Menyelamatkan Lingkungan dari Meja Kantor Anda
Environesia Global Saraya

05 May 2025

Di tengah krisis iklim dan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, setiap individu memiliki peran penting, termasuk Anda yang bekerja di kantor. Tanpa disadari, aktivitas sederhana sehari-hari di meja kerja bisa memberikan kontribusi besar terhadap pelestarian lingkungan. Mulai dari penggunaan energi, konsumsi kertas, hingga kebiasaan makan dan minum semuanya berdampak langsung pada jejak karbon kita.

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan 10 cara mudah dan realistis yang bisa diterapkan siapa pun di tempat kerja, bahkan oleh staf paling sibuk sekalipun. Strategi ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga bisa membuat ruang kerja lebih sehat, rapi, dan produktif.

1. Matikan Perangkat Saat Tidak Digunakan

Banyak orang membiarkan komputer, monitor, dan charger menyala sepanjang hari tanpa sadar. Padahal, perangkat yang tetap menyala saat tidak digunakan tetap mengonsumsi listrik. Membiasakan diri mematikan perangkat saat makan siang, rapat, atau pulang kerja bisa mengurangi tagihan listrik kantor secara signifikan dan membantu menurunkan emisi karbon.

2. Terapkan Sistem “Paperless”

Setiap tahun, ribuan pohon ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas di sektor perkantoran. Mulailah beralih ke dokumen digital dan hindari mencetak dokumen yang tidak penting. Gunakan sistem cloud seperti Google Drive atau Dropbox untuk penyimpanan bersama, dan dorong tim Anda untuk berbagi file secara online daripada mencetak berulang kali.

3. Gunakan Kertas Daur Ulang dan Print Dua Sisi

Jika terpaksa mencetak dokumen, pastikan menggunakan kertas daur ulang dan aktifkan fitur double-sided printing di printer Anda. Selain menghemat kertas, ini juga mengurangi volume limbah padat yang dihasilkan kantor.

4. Bawa Botol Minum Sendiri

Kebiasaan menggunakan air mineral kemasan sekali pakai di kantor masih sangat umum. Dengan membawa botol minum sendiri yang dapat diisi ulang, Anda telah berkontribusi besar dalam mengurangi limbah plastik yang sulit terurai.

5. Letakkan Tanaman Kecil di Meja Anda

Tanaman kecil tidak hanya mempercantik meja kerja Anda, tetapi juga memiliki fungsi menyaring udara dari racun seperti formaldehida dan karbon monoksida. Selain itu, tanaman hijau diketahui meningkatkan mood dan fokus kerja — dua hal yang sangat dibutuhkan di dunia profesional.

6. Gunakan Peralatan Makan Sendiri

Layanan pesan antar makanan cepat saji biasanya menyediakan alat makan plastik sekali pakai. Cegah sampah plastik ini dengan menyediakan alat makan pribadi di laci meja Anda — seperti sendok, garpu, pisau, bahkan sedotan stainless.

7. Gunakan Stop Kontak dengan Saklar

Stop kontak ber-saklar membantu Anda mengontrol aliran listrik dengan lebih efisien. Dengan satu saklar, Anda bisa mematikan semua perangkat listrik sekaligus, terutama saat akhir pekan atau libur panjang.

8. Manfaatkan Cahaya Alami

Jika kantor Anda memiliki akses pencahayaan alami, manfaatkan posisi duduk dekat jendela. Pencahayaan alami tidak hanya mengurangi kebutuhan lampu, tetapi juga meningkatkan kualitas tidur dan energi tubuh Anda.

9. Kurangi Pemesanan Online Berlebihan

Belanja online sangat praktis, tapi sering kali menghasilkan sampah kemasan yang tidak sedikit. Coba gabungkan pesanan Anda atau pilih e-commerce yang menyediakan kemasan ramah lingkungan dan sistem pengembalian kemasan.

10. Ajak Rekan Kerja Berpartisipasi

Lingkungan kantor yang peduli pada kelestarian alam akan lebih sukses jika dilakukan secara kolektif. Ajak tim Anda berdiskusi tentang kebiasaan ramah lingkungan dan buat tantangan kecil seperti "zero plastic week" atau lomba hemat listrik antar divisi.

Mulai dari Meja Anda, Bumi Bisa Diselamatkan

Setiap perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Dari 10 cara di atas, mana yang paling mudah Anda terapkan hari ini? Anda tidak harus melakukan semuanya sekaligus, cukup mulai dari satu kebiasaan dan biarkan dampaknya berkembang.

Meningkatkan kesadaran lingkungan di tempat kerja tidak hanya baik untuk planet ini, tetapi juga meningkatkan citra perusahaan, memperkuat budaya kerja positif, dan bahkan menghemat biaya operasional dalam jangka panjang.

Bagaimana Eco-Friendly Office Bisa Hemat Biaya Operasional?
Environesia Global Saraya

05 May 2025

Eco-friendly office adalah konsep ruang kerja yang dirancang dan dijalankan dengan prinsip keberlanjutan. Fokus utamanya adalah mengurangi konsumsi energi, air, dan limbah, sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

6 Cara Eco-Office Menghemat Biaya Operasional

1. Penggunaan Energi yang Lebih Efisien

  • Mengganti lampu konvensional dengan LED hemat energi bisa mengurangi tagihan listrik hingga 50%.

  • Penerapan sensor gerak untuk lampu dan AC mencegah pemborosan saat ruangan kosong.

  • Memanfaatkan pencahayaan alami (sunlight optimization) juga mengurangi kebutuhan listrik.

2. Pengurangan Konsumsi Kertas

  • Sistem digital seperti e-signature, cloud storage, dan invoicing paperless dapat memangkas biaya pembelian kertas dan tinta secara signifikan.

  • Selain menghemat uang, ini juga mempercepat proses kerja dan dokumentasi.

3. Pengelolaan Sampah yang Efektif

  • Kantor yang memilah dan mendaur ulang limbah (recycle bin system) dapat mengurangi biaya pengelolaan sampah dan bahkan membuka peluang cashback dari daur ulang limbah elektronik atau kertas.

4. Efisiensi Air

  • Penggunaan keran dan toilet hemat air bisa mengurangi tagihan air hingga 30%.

  • Sistem rainwater harvesting (penampungan air hujan) untuk penyiraman tanaman juga membantu efisiensi.

5. Penggunaan Furnitur Daur Ulang

  • Furnitur ramah lingkungan dari material daur ulang atau bekas renovasi bisa menghemat biaya belanja interior kantor hingga puluhan juta rupiah.

6. Kesehatan Karyawan Lebih Terjaga

  • Ruang kerja yang sehat dengan sirkulasi udara baik dan minim bahan kimia (VOC-free paint, tanaman indoor) membuat karyawan lebih jarang sakit, yang artinya produktivitas meningkat dan biaya cuti berkurang.

Ranking Kota Terkotor vs Terbersih di Indonesia
Environesia Global Saraya

05 May 2025

Kebersihan lingkungan mencerminkan kualitas hidup masyarakat dan efektivitas pengelolaan kota. Setiap tahun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui program Adipura memberikan penghargaan kepada kota-kota yang berhasil menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan yang baik. Namun, masih ada beberapa kota yang menghadapi tantangan serius dalam hal kebersihan.

5 Kota Terbersih di Indonesia (Peraih Adipura Kencana 2024)

Berdasarkan penghargaan Adipura Kencana tahun 2024, berikut adalah lima kota terbersih di Indonesia:

  1. Surabaya, Jawa Timur
    Sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia, Surabaya berhasil meraih peringkat pertama dalam penghargaan Adipura Kencana 2024 untuk kategori kota metropolitan.

  2. Balikpapan, Kalimantan Timur
    Balikpapan dikenal dengan lingkungan yang asri dan udara yang segar. Kota ini telah meraih penghargaan Adipura Kencana sejak 2017 dan mendapatkan penghargaan internasional dari ASEAN Environmental Sustainable City (ESC) Award.

  3. Semarang, Jawa Tengah
    Semarang telah meraih penghargaan Adipura sebanyak enam kali berturut-turut sejak 2012, berkat kerjasama erat antara pemerintah kota dan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ruang publik hijau.

  4. Denpasar, Bali
    Sebagai pusat wisata, Denpasar sangat serius menjaga kebersihan kota dengan program pemilahan sampah berbasis rumah tangga dan larangan penggunaan kantong plastik.

  5. Bandung, Jawa Barat
    Bandung berinovasi dalam pengelolaan limbah dan taman kota. Gerakan kebersihan seperti Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) menjadi langkah positif dalam menjaga kebersihan kota.

5 Kota Terkotor di Indonesia (Data KLHK)

Menurut data dari KLHK, berikut adalah lima kota yang menghadapi tantangan serius dalam hal kebersihan:

  1. Medan, Sumatera Utara
    Medan mendapat predikat sebagai kota terkotor di Indonesia untuk kategori kota metropolitan, dengan volume sampah mencapai 2.000 ton setiap hari.

  2. Kupang, Nusa Tenggara Timur
    Kupang menghadapi masalah besar dengan pengelolaan sampah, dengan pemandangan sampah yang berserakan hampir di sepanjang jalan kota.

  3. Sorong, Papua Barat
    Sorong mengalami masalah dalam pengelolaan sampah, terutama di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang melakukan pembuangan terbuka dan belum memiliki kebijakan pengelolaan sampah yang memadai.

  4. Manado, Sulawesi Utara
    Manado menghadapi masalah serius dalam pengelolaan limbah, termasuk limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3), yang mendapat nilai paling rendah dalam penilaian KLHK.

  5. Bandar Lampung, Lampung
    Bandar Lampung tercatat sebagai kota yang tidak memenuhi penilaian umum KLHK untuk penghargaan kota Adipura, dengan masalah utama pada pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan.

Mengapa Peringkat Ini Penting?

Predikat sebagai kota terbersih atau terkotor memiliki dampak langsung terhadap:

  • Kesehatan masyarakat: Kota yang bersih mengurangi risiko penyakit akibat lingkungan.

  • Pariwisata dan investasi: Kebersihan kota menarik wisatawan dan investor.

  • Kualitas hidup: Lingkungan yang bersih meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan warga.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Untuk meningkatkan kebersihan kota, langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah

  • Edukasi dan kampanye kesadaran masyarakat

  • Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat

  • Penggunaan teknologi dalam pengelolaan lingkunga

5 Masalah Lingkungan Paling Mendesak di Indonesia Tahun Ini
Environesia Global Saraya

05 May 2025

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, tengah menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Tahun ini, isu-isu lingkungan bukan hanya menjadi perhatian para aktivis, tetapi juga pemerintah, sektor industri, dan masyarakat luas. Dalam artikel ini, kami merangkum 5 masalah lingkungan paling mendesak di Indonesia tahun ini yang wajib Anda ketahui.

1. Krisis Kualitas Udara di Kota-Kota Besar

Kualitas udara di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Medan terus memburuk. Polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan industri, telah memicu peningkatan kasus penyakit pernapasan. Bahkan, pada beberapa hari, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta masuk kategori tidak sehat untuk kelompok rentan.

2. Deforestasi dan Perambahan Hutan

Deforestasi masih menjadi masalah kronis di Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan dan Papua. Perluasan lahan sawit, tambang, serta pembangunan infrastruktur seringkali mengorbankan hutan alam. Akibatnya, selain hilangnya habitat satwa liar, bencana ekologis seperti banjir dan tanah longsor makin sering terjadi.

3. Krisis Sampah Plastik

Meski kampanye pengurangan plastik telah digalakkan, Indonesia masih menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar ke laut di dunia. Sampah plastik tidak hanya mencemari lautan dan membahayakan ekosistem laut, tapi juga meresap ke dalam rantai makanan manusia melalui mikroplastik.

4. Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem

Perubahan iklim berdampak langsung terhadap pola cuaca di Indonesia. Tahun ini, kita menghadapi kemarau panjang yang memperburuk kekeringan dan kebakaran hutan, serta curah hujan ekstrem yang mengakibatkan banjir besar di sejumlah wilayah. Sektor pertanian pun merugi karena siklus tanam terganggu.

5. Kualitas Air Tanah dan Pencemaran Sungai

Sumber air bersih semakin sulit ditemukan, terutama di daerah padat penduduk dan industri. Pencemaran air tanah dan sungai oleh limbah rumah tangga, pertanian, dan industri membuat masyarakat kesulitan memperoleh air layak konsumsi. Sungai-sungai besar seperti Citarum dan Brantas masih dalam kondisi tercemar berat.

Kesadaran terhadap masalah lingkungan sangat penting agar kita sebagai individu, pelaku usaha, maupun pembuat kebijakan bisa mengambil langkah nyata. Tanpa perhatian serius, dampak lingkungan akan semakin luas dan merugikan generasi mendatang.

Solusi: Peran Konsultan Lingkungan dalam Menjawab Tantangan Ini

Sebagai konsultan lingkungan, kami membantu perusahaan dan institusi untuk mematuhi regulasi, menyusun dokumen lingkungan (seperti AMDAL, UKL-UPL), serta mengembangkan strategi berkelanjutan. Dengan pendekatan ilmiah dan pengalaman lapangan, kami siap menjadi mitra Anda menuju masa depan yang lebih hijau.

Itulah lima masalah lingkungan terbesar yang sedang dihadapi Indonesia tahun ini. Masalah ini tidak bisa diselesaikan dalam semalam, tapi dengan kolaborasi dan kesadaran semua pihak, masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil.

Kulkas di Rumahmu Diam-Diam Menyumbang Pemanasan Global Ini
Environesia Global Saraya

02 May 2025

Kulkas adalah salah satu perangkat elektronik paling penting di rumah. Tapi tahukah kamu bahwa kulkas bisa berkontribusi terhadap pemanasan global?

Meskipun kelihatannya sepele, ternyata kulkas—dan alat pendingin lainnya—berperan dalam meningkatkan emisi gas rumah kaca, baik secara langsung maupun tidak langsung. Yuk, kita bahas kenapa dan bagaimana ini bisa terjadi.

\vBagaimana Kulkas Bisa Menyebabkan Pemanasan Global?

Ada dua faktor utama:

1. Bahan Pendingin (Refrigerant) Berbahaya

Kulkas menggunakan bahan kimia pendingin seperti CFC, HCFC, dan HFC. Meskipun CFC sudah banyak dilarang karena merusak ozon, HFC (Hydrofluorocarbon) yang banyak digunakan saat ini juga memiliki potensi pemanasan global (GWP) yang sangat tinggi.

Jika terjadi kebocoran atau pembuangan kulkas bekas secara sembarangan, gas ini bisa lepas ke atmosfer dan mempercepat perubahan iklim.

2. Konsumsi Energi Listrik

Kulkas menyala 24 jam non-stop, dan konsumsi energinya cukup besar. Jika listrik yang digunakan masih berasal dari pembangkit berbasis batu bara, maka jejak karbon dari penggunaan kulkas ikut menyumbang emisi gas rumah kaca.

Apa Dampaknya?

  • Meningkatkan suhu global: Gas rumah kaca dari refrigerant dan pembangkit energi mempercepat pemanasan bumi.

  • Rusaknya lapisan ozon: Jika masih ada kulkas lama yang menggunakan CFC atau HCFC, kebocoran bisa merusak perlindungan atmosfer kita.

  • Masalah limbah elektronik: Pembuangan kulkas bekas tanpa prosedur yang tepat bisa mencemari tanah, air, dan udara.

Tips Mengurangi Dampak Kulkas terhadap Lingkungan

  1. Gunakan Kulkas Hemat Energi (Bersertifikasi Energy Star atau EER tinggi)
    Semakin efisien, semakin sedikit emisi yang dihasilkan.

  2. Cek Kebocoran dan Servis Rutin
    Hindari kebocoran gas pendingin dengan servis berkala.

  3. Matikan Jika Tidak Digunakan Jangka Panjang
    Saat mudik atau rumah kosong lama, kosongkan dan matikan kulkas.

  4. Buang Kulkas Bekas dengan Benar
    Jangan buang sembarangan. Gunakan layanan daur ulang elektronik resmi yang bisa menangani refrigerant dengan aman.

  5. Kurangi Pemborosan Makanan
    Semakin banyak makanan yang dibuang, semakin besar jejak karbon dari energi kulkas yang digunakan untuk menyimpannya.

Siapa sangka, alat pendingin yang menjaga makanan kita tetap segar ternyata bisa berdampak besar pada iklim bumi? Tapi bukan berarti kita harus hidup tanpa kulkas—yang penting adalah menggunakan dan membuangnya dengan bijak, agar tidak menambah beban lingkungan.

Mikroplastik Ditemukan di Darah Manusia, Apakah Kamu Salah Satunya?
Environesia Global Saraya

02 May 2025

Pernah terpikir kalau partikel plastik bisa masuk ke dalam tubuh manusia? Faktanya, studi terbaru menemukan bahwa mikroplastik telah ditemukan dalam darah manusia—dan ini bukan lagi sekadar ancaman lingkungan, tapi juga ancaman kesehatan.

Yuk, kita kupas tuntas fakta mengejutkan ini dan dampaknya bagi kita.

Apa Itu Mikroplastik?

Mikroplastik adalah potongan plastik sangat kecil, biasanya berukuran kurang dari 5 mm. Mereka bisa berasal dari:

  • Penguraian sampah plastik

  • Pakaian sintetis (seperti polyester)

  • Ban kendaraan

  • Produk kosmetik (seperti scrub wajah)

Mikroplastik sudah lama ditemukan di laut, air minum, hingga makanan laut. Tapi kini, penemuan di darah manusia membuat perhatian terhadap isu ini semakin serius.

Bagaimana Mikroplastik Masuk ke Dalam Tubuh Kita?

Beberapa cara utama mikroplastik bisa masuk ke tubuh manusia, antara lain:

  1. Melalui Makanan dan Minuman

    • Air mineral dalam botol plastik, garam laut, ikan, dan makanan laut lainnya.

  2. Udara yang Kita Hirup

    • Partikel plastik dari debu rumah, serat pakaian, atau ban kendaraan bisa masuk lewat sistem pernapasan.

  3. Kontak dengan Produk Sehari-Hari

    • Penggunaan produk berbahan plastik seperti kemasan makanan, kosmetik, hingga botol minum.

Fakta: Mikroplastik Sudah Ditemukan dalam Darah Manusia

Sebuah penelitian dari Belanda (2022) mengungkap bahwa hampir 80% sampel darah dari relawan sehat mengandung mikroplastik. Beberapa jenis plastik yang ditemukan:

  • PET (Polyethylene Terephthalate): biasa digunakan dalam botol minuman

  • Polystyrene: sering ditemukan pada kemasan makanan

  • Polyethylene: digunakan dalam plastik sekali pakai

Apa Dampaknya bagi Kesehatan?

Meski penelitian masih berlangsung, para ilmuwan khawatir mikroplastik:

  • Dapat menyebabkan peradangan dalam organ tubuh

  • Mampu menembus penghalang biologis, seperti plasenta atau otak

  • Berpotensi mengganggu sistem hormon dan kekebalan tubuh

Efek jangka panjangnya masih diteliti, tapi yang jelas ini bukan sesuatu yang bisa diabaikan.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Mikroplastik ada di mana-mana, tapi bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Berikut langkah sederhana yang bisa kamu lakukan:

  • Kurangi penggunaan plastik sekali pakai

  • Gunakan botol minum dan tempat makan yang reusable

  • Pilih pakaian dari bahan alami (katun, linen)

  • Daur ulang sampah plastik dengan benar

  • Dukung regulasi pengurangan plastik dari pemerintah dan industri

Mikroplastik bukan lagi sekadar masalah lingkungan—ini sudah jadi masalah tubuh manusia. Semakin kita tahu, semakin kita bisa mengubah kebiasaan demi masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas