environesia.co.id – Raihan Swiss pada skor (The Environmental Performance Indeks) EPI atau indeks kinerja lingkungan mencapai angka 87.42, pada tahun 2018 menempatkan Swiss sebagai negara paling ramah lingkungan di Dunia. Tak hanya itu, pada tahun 2017 Swiss dinobatkan sebagai negara nomor satu dari lima negara yang menerima Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pencapaian Swiss dalam menjaga lingkungan, tak lepas dari berbagai usaha yang dilakukan sangat baik, seperti sistem pemilihan limbah yang sangat baik, dan upaya meminimalisir emisi karbon bahkan mengupayakan sampai nilai 0.
Sistem pengelolaan imbah di Swiss seperti memisahkan dan mendaur ulang limbah organik kemudian mengkonversi sisanya menjadi energi. KVA Thun yang merupakan satu contoh pabrik waste to energy, dimana memproses limbah agar benar-benar bersih dan ramah pada lingkungan.
Pemeliharaan air di Swiss benar-benar sangat diperhatikan, karena tak lain kualitas air sendiri sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Oleh karena itu, Swiss berusaha melindungi sumber-sumber air baik di tanah, danau, sungai dan sebagainya agar tidak tercemar oleh limbah-limbah Industri. Di Swiss terdapat pabrik pengolahan limbah air, dimana dapat membersihkan 90 liter air limbah perharinya dan juga menghasilkan biogas dari lumpur limbah tersebut. Gas tersebut kemudian digunakan dalam sistem transportasi umum.
Zurich yang merupakan salah satu kota di Swiss, segera merealisasikan pendirian pabrik carbon-capture berskala industri pertama di dunia. Pabrik tersebut mengolah karbon dioksida dari udara melalui penangkapan udara langsung. Kinerja pabrik tersebut mampu menangkap 900 ton jumlah karbon dioksida yang setara dihasilkan sekitar 200 mobil dalam setahun. Hal tersebut termasuk dalam sistem pengendalian polusi udara yang efisien agar standar kualitas udara terpenuhi dan emisi dijaga agar tetap dalam batas minimum.
Dalam pengambilan Kebijakan khususnya berkaitan dengan Lingkungan, Swiss melibatkan masyarakat luas. Contohnya saat Swiss mengeluarkan kebijakan tentang impor CPO (Crude Palm Oil) dari Indonesia dilakukan dengan cara referendum. Disana juga antara satu pemerintah lokal dan lainnya saling berlomba-lomba menjadi kota teramah Lingkungan di Swiss. (admin/dnx)
Ref: suneducationgroup.com www.liputan6.com www.cnnindonesia.com