Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Peta Harta Alam: Bagaimana Konsultan Biodiversitas Membuka Rahasia Alam

Environesia Global Saraya

09 February 2025

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah fondasi penting bagi kehidupan di Bumi, mencakup berbagai spesies, ekosistem, dan genetik yang membuat planet kita kaya dan dinamis. Namun, ancaman terhadap biodiversitas semakin meningkat akibat aktivitas manusia seperti deforestasi, perubahan iklim, dan polusi. Di tengah ancaman ini, peran konsultan penelitian biodiversitas menjadi sangat penting. Konsultan ini membantu organisasi, pemerintah, dan komunitas untuk memahami, melindungi, dan memanfaatkan biodiversitas secara berkelanjutan.

Konsultan penelitian biodiversitas adalah profesional yang memiliki keahlian dalam mempelajari, mengelola, dan melindungi keanekaragaman hayati. Mereka bekerja dengan berbagai klien, termasuk lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah (NGO), perusahaan swasta, dan universitas, untuk melakukan penelitian yang bertujuan memahami ekosistem, spesies, dan hubungan antarorganisme di suatu wilayah. Konsultan ini juga memberikan saran berdasarkan temuan penelitian mereka untuk memastikan bahwa kebijakan atau proyek pembangunan tidak merusak lingkungan secara signifikan.

Untuk menjadi konsultan yang kompeten, seseorang harus menguasai berbagai aspek keanekaragaman hayati dari tingkat genetik hingga ekosistem. Berikut adalah materi spesifik yang perlu dikuasai oleh seorang konsultan penelitian biodiversitas:
  1. Taksonomi dan Sistematika
  • Identifikasi Spesies: Mampu mengidentifikasi tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme hingga tingkat spesies.
  • Klasifikasi: Memahami sistem klasifikasi makhluk hidup dan hubungan kekerabatan antar spesies.
  • Kunci Determinasi: Menggunakan kunci determinasi untuk mengidentifikasi spesies yang tidak dikenal.
  1. Ekologi
  • Ekologi Populasi: Mempelajari dinamika populasi, pertumbuhan populasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran populasi.
  • Ekologi Komunitas: Mempelajari interaksi antar spesies dalam suatu komunitas, seperti kompetisi, predasi, dan mutualisme.
  • Ekologi Ekosistem: Mempelajari aliran energi dan materi dalam ekosistem, serta siklus biogeokimia.
  1. Genetika Konservasi
  • Genetika Populasi: Mempelajari keragaman genetik dalam populasi dan dampaknya terhadap kelangsungan hidup spesies.
  • Genetika Molekuler: Menggunakan teknik molekuler untuk menganalisis keragaman genetik dan hubungan kekerabatan.
  1. Konservasi Alam
  • Perencanaan Konservasi: Merancang rencana pengelolaan kawasan konservasi, restorasi ekosistem, dan pemantauan biodiversitas.
  • Hukum dan Kebijakan Lingkungan: Memahami peraturan perundang-undangan yang terkait dengan konservasi alam.
  • Analisis Dampak Lingkungan: Mengevaluasi dampak proyek pembangunan terhadap biodiversitas.
  1. Metode Penelitian
  • Sampling: Merancang dan melaksanakan kegiatan sampling untuk mengumpulkan data biodiversitas.
  • Analisis Data: Menggunakan perangkat lunak statistik untuk menganalisis data biodiversitas.
  • GIS (Geographic Information System): Menggunakan GIS untuk memetakan distribusi spesies dan habitat.
  • Remote Sensing: Menggunakan teknologi penginderaan jauh untuk memantau perubahan tutupan lahan.
  1. Keterampilan Khusus
  • Bahasa Asing: Kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat penting untuk mengakses literatur ilmiah internasional dan berkolaborasi dengan peneliti dari negara lain.
  • Komunikasi: Mampu menyampaikan hasil penelitian kepada berbagai pihak, baik kalangan akademisi maupun masyarakat umum.
  • Keterampilan Lapangan: Mampu bekerja di lapangan dalam kondisi yang beragam dan melakukan pengamatan secara langsung.
Untuk menjadi seorang konsultan penelitian biodiversitas yang kompeten, ada beberapa sertifikasi yang sangat disarankan untuk dimiliki. Sertifikasi ini akan memvalidasi keahlian dan pengetahuan Anda di bidang tersebut, sekaligus meningkatkan kredibilitas Anda di mata klien dan kolega. Berikut beberapa sertifikasi yang umum dan relevan:
  1. Sertifikasi Umum
  • Sertifikasi Ahli Konservasi: Sertifikasi ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang prinsip-prinsip konservasi, pengelolaan kawasan lindung, dan restorasi ekosistem.
  • Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001): Sertifikasi ini menunjukkan kemampuan Anda dalam menerapkan sistem manajemen lingkungan yang efektif.
  • Sertifikasi Auditor Lingkungan: Sertifikasi ini membekali Anda dengan keterampilan untuk melakukan audit lingkungan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
  1. Sertifikasi Spesifik Bidang
  • Sertifikasi Taksonomi: Jika Anda memiliki fokus pada pengidentifikasian spesies tertentu, sertifikasi taksonomi untuk kelompok organisme tersebut (misalnya, burung, serangga, tumbuhan) sangat bermanfaat.
  • Sertifikasi GIS (Geographic Information System): Keahlian dalam GIS sangat penting untuk menganalisis data spasial dan memetakan distribusi spesies.
  • Sertifikasi Remote Sensing: Sertifikasi ini memungkinkan Anda menggunakan teknologi penginderaan jauh untuk memantau perubahan tutupan lahan dan habitat.
  • Sertifikasi Statistik: Sertifikasi statistik akan membantu Anda dalam menganalisis data penelitian biodiversitas secara akurat.
  1. Sertifikasi Lainnya yang Mungkin Relevan
  • Sertifikasi Keahlian Bidang Tertentu: Jika Anda memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu seperti ekologi laut, ekologi hutan, atau konservasi genetik, sertifikasi yang sesuai dengan bidang tersebut akan sangat menguntungkan.
  • Sertifikasi Bahasa Asing: Kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, akan membuka peluang untuk bekerja dalam proyek internasional dan mengakses literatur ilmiah yang lebih luas.
Konsultan penelitian biodiversitas memiliki peran yang sangat penting dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem di seluruh dunia. Dengan kolaborasi yang efektif dan penyuluhan, konsultan ini juga membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya biodiversitas, yang merupakan langkah penting menuju keberlanjutan jangka panjang. Oleh karena itu, peran mereka tidak hanya penting bagi pelestarian lingkungan tetapi juga bagi kesejahteraan ekonomi dan sosial manusia.



 

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas