Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Mengapa Pencemaran Perairan Lebih Berbahaya dari yang Anda Pikirkan?

Environesia Global Saraya

13 February 2025

Pencemaran perairan adalah kondisi di mana badan air, seperti sungai, danau, lautan, atau akuifer, tercemar oleh zat-zat berbahaya yang mengganggu ekosistem dan kesehatan manusia. Zat-zat ini dapat berupa bahan kimia, logam berat, mikroplastik, dan limbah organik yang berasal dari berbagai sumber. Pencemaran ini dapat menurunkan kualitas air dan berdampak buruk pada makhluk hidup yang bergantung padanya.
Indonesia menghadapi tantangan serius terkait pencemaran perairan, terutama di wilayah perkotaan dan industri. Menurut laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023, sekitar 70% sungai di Indonesia tercemar oleh limbah domestik dan industri. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa perairan di sekitar daerah pesisir dan pelabuhan sering kali terkontaminasi oleh tumpahan minyak dan mikroplastik.
Pada tahun 2022, sebuah studi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan bahwa kadar nitrat dan fosfat di beberapa danau di Indonesia telah meningkat hingga 300% dalam 20 tahun terakhir, yang disebabkan oleh aktivitas pertanian dan urbanisasi. Data ini menunjukkan pentingnya tindakan segera untuk mengatasi pencemaran perairan di Indonesia.

Pencemaran perairan disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia dan fenomena alam. Berikut adalah beberapa penyebab utama:
  • Limbah Industri: Banyak industri membuang limbah berbahaya langsung ke badan air tanpa pengolahan yang memadai. Limbah ini dapat mengandung bahan kimia beracun seperti merkuri, timbal, dan kadmium, yang dapat mencemari air dan menimbulkan dampak serius pada kesehatan manusia dan ekosistem.
  • Pertanian dan Pestisida: Penggunaan pupuk dan pestisida dalam pertanian sering kali menyebabkan limpasan yang mengandung nitrat dan fosfat, yang dapat mencemari badan air. Ini menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan atau eutrofikasi, yang mengurangi oksigen di dalam air dan mengancam kehidupan akuatik.
  • Limbah Domestik: Limbah rumah tangga, termasuk limbah cair dan padat, sering kali dibuang tanpa pengolahan yang tepat. Produk seperti deterjen, plastik, dan sampah organik dapat mengotori perairan dan mengganggu kehidupan akuatik.
  • Penangkapan Ikan Berlebihan dan Aktivitas Maritim: Aktivitas seperti penangkapan ikan berlebihan, penggunaan jaring ilegal, dan tumpahan minyak dari kapal dapat merusak habitat laut dan mencemari air.
  • Perubahan Iklim dan Polusi Udara: Peningkatan suhu global menyebabkan pemanasan air laut, yang mengubah pola cuaca dan mengakibatkan peningkatan kejadian hujan asam. Hujan asam dapat menambah kadar keasaman di perairan dan mempercepat proses pencucian logam berat dari tanah ke dalam air.
Pencemaran perairan memiliki berbagai dampak negatif, baik pada ekosistem maupun kesehatan manusia. Beberapa dampak utama meliputi:
  • Kerusakan Ekosistem: Pencemaran air mengganggu keseimbangan ekosistem akuatik. Bahan kimia beracun, seperti logam berat, dapat merusak jaringan kehidupan ikan dan organisme lain, menyebabkan penurunan populasi spesies dan hilangnya keanekaragaman hayati.
  • Kesehatan Manusia: Air yang tercemar dapat mengandung patogen berbahaya yang menyebabkan penyakit seperti kolera, diare, dan hepatitis. Konsumsi ikan dan kerang yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan keracunan logam berat, yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
  • Eutrofikasi dan Zona Mati: Limbah pertanian yang mengandung nutrisi tinggi dapat menyebabkan ledakan pertumbuhan alga di perairan, yang menghabiskan oksigen dan menciptakan zona mati. Ini menyebabkan kematian massal ikan dan organisme lainnya yang tidak dapat bertahan hidup dalam kondisi oksigen rendah.
  • Dampak Ekonomi: Pencemaran perairan berdampak negatif pada sektor perikanan dan pariwisata. Pengurangan populasi ikan dan kerusakan ekosistem laut dapat mengurangi hasil tangkapan, mempengaruhi mata pencaharian nelayan, dan mengurangi pendapatan dari sektor pariwisata.
Untuk mengatasi pencemaran perairan, diperlukan pendekatan terpadu yang melibatkan pemerintah, industri, dan masyarakat. Beberapa solusi yang dapat diterapkan meliputi:
  • Pengolahan Limbah Industri dan Domestik: Penting bagi industri dan rumah tangga untuk mengolah limbah sebelum dibuang ke perairan. Teknologi seperti sistem pengolahan air limbah (IPAL) dapat mengurangi jumlah polutan yang masuk ke dalam air.
  • Pertanian Berkelanjutan: Praktik pertanian berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk organik dan pengelolaan hama terpadu, dapat mengurangi limpasan bahan kimia ke perairan. Selain itu, penanaman tanaman penutup dan pembuatan buffer zone di sekitar sungai dapat mencegah erosi dan limpasan langsung ke badan air.
  • Pengelolaan Sampah yang Efektif: Masyarakat perlu didorong untuk mengelola sampah dengan benar, termasuk mendaur ulang dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Hal ini dapat mengurangi jumlah limbah plastik yang masuk ke perairan.
  • Pengawasan dan Penegakan Hukum: Pemerintah harus memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan, seperti pembuangan limbah ilegal dan penggunaan pestisida berbahaya.
  • Edukasi dan Kesadaran Publik: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan air dan dampak pencemaran perairan terhadap kesehatan dan lingkungan dapat mendorong perilaku yang lebih ramah lingkungan.
Pencemaran perairan merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian segera. Dengan memahami penyebab, dampak, dan solusi yang tersedia, kita dapat bekerja sama untuk melindungi sumber daya air kita untuk generasi mendatang. Langkah-langkah konkret seperti pengolahan limbah, praktik pertanian berkelanjutan, dan pengelolaan sampah yang efektif sangat penting untuk mengurangi dampak pencemaran perairan.

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas