Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Keanekaragaman Hayati Laut: Keajaiban yang Terancam

Environesia Global Saraya

18 February 2025

Kelautan mencakup segala aspek yang terkait dengan laut, termasuk keanekaragaman hayati, ekosistem, dan sumber daya yang dihasilkan dari laut. Lautan mencakup sekitar 71% dari permukaan bumi dan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung kehidupan manusia. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu kelautan, pentingnya ekosistem laut, tantangan yang dihadapi, serta upaya pelestarian yang sedang dilakukan untuk menjaga kesehatan laut.

Kelautan adalah studi ilmiah tentang lautan yang mencakup berbagai disiplin ilmu seperti biologi laut, geologi laut, oseanografi, dan ilmu kelautan lainnya. Lautan adalah rumah bagi beragam kehidupan, dari organisme mikroskopis hingga mamalia laut besar seperti paus dan lumba-lumba. Ekosistem laut termasuk terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun, dan samudra terbuka yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sumber makanan bagi banyak spesies.

Lautan adalah salah satu ekosistem yang paling beragam di planet ini. Keanekaragaman hayati laut sangat penting bagi keseimbangan ekosistem global dan mendukung banyak aspek kehidupan manusia. Beberapa komponen utama dari keanekaragaman hayati laut meliputi:
  • Terumbu Karang: Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif dan beragam di dunia. Mereka menyediakan tempat tinggal dan makanan bagi berbagai spesies ikan, invertebrata, dan organisme laut lainnya. Terumbu karang juga berperan penting dalam melindungi pantai dari erosi dan badai.
  • Hutan Mangrove: Hutan mangrove terletak di zona intertidal di sepanjang pantai dan muara. Mereka berfungsi sebagai penyangga penting antara daratan dan laut, memberikan habitat penting bagi banyak spesies, termasuk ikan, burung, dan serangga. Mangrove juga membantu mengurangi dampak perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan menyimpan karbon dalam biomassa mereka.
  • Padang Lamun: Padang lamun adalah ekosistem bawah laut yang ditemukan di perairan dangkal dan memainkan peran penting dalam menyaring air, menyediakan habitat bagi spesies laut, dan menyerap karbon dari atmosfer. Lamun juga membantu melindungi pantai dari abrasi dan erosi.
  • Samudra Terbuka: Samudra terbuka adalah habitat bagi banyak spesies ikan besar, mamalia laut, dan burung laut. Daerah ini berperan penting dalam siklus nutrisi global dan berfungsi sebagai reservoir karbon yang besar.
Ekosistem laut memiliki peran yang krusial dalam mendukung kehidupan di bumi. Berikut beberapa alasan mengapa ekosistem laut sangat penting:
  • Regulasi Iklim: Lautan menyerap sekitar 30% dari CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Selain itu, lautan berperan dalam menyerap panas berlebih dari atmosfer, yang membantu menstabilkan iklim global.
  • Sumber Makanan: Lautan adalah sumber makanan yang vital bagi miliaran orang di seluruh dunia. Perikanan dan budidaya laut menyediakan protein penting dan mata pencaharian bagi banyak komunitas pesisir.
  • Keanekaragaman Hayati: Lautan menyimpan sekitar 80% dari keanekaragaman hayati di bumi. Keanekaragaman ini penting untuk kesehatan ekosistem dan menyediakan berbagai layanan ekosistem yang mendukung kehidupan manusia, seperti siklus nutrisi dan pemurnian air.
  • Ekonomi Global: Lautan berkontribusi signifikan terhadap ekonomi global melalui perikanan, pariwisata, transportasi laut, dan ekstraksi sumber daya alam seperti minyak dan gas.
Meskipun pentingnya ekosistem laut, mereka menghadapi berbagai tantangan yang mengancam kesehatannya:
  • Polusi Laut: Lautan tercemar oleh berbagai jenis polutan, termasuk plastik, limbah industri, dan bahan kimia berbahaya. Polusi ini merusak habitat laut, mengancam kesehatan organisme laut, dan dapat mempengaruhi kesehatan manusia melalui rantai makanan.
  • Perubahan Iklim: Perubahan iklim mengakibatkan kenaikan suhu air laut, pemutihan karang, kenaikan permukaan laut, dan perubahan pola arus laut. Perubahan ini dapat mengancam kelangsungan hidup spesies laut dan keseimbangan ekosistem.
  • Penangkapan Ikan Berlebih: Penangkapan ikan berlebih telah menyebabkan penurunan populasi ikan dan mengganggu keseimbangan ekosistem laut. Hal ini juga berdampak negatif pada mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada perikanan.
  • Kerusakan Habitat: Aktivitas manusia seperti pembangunan pesisir, penambangan pasir, dan praktik perikanan yang merusak dapat mengakibatkan kerusakan habitat laut yang penting, seperti terumbu karang dan hutan mangrove.
Maka dari itu untuk melindungi dan melestarikan ekosistem laut, berbagai upaya sedang dilakukan di seluruh dunia:
  • Konservasi Laut: Kawasan konservasi laut (Marine Protected Areas/MPAs) dibentuk untuk melindungi ekosistem laut dari aktivitas manusia yang merusak. MPAs membantu melestarikan habitat kritis dan keanekaragaman hayati laut.
  • Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan: Pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dilakukan untuk memastikan bahwa penangkapan ikan tidak melebihi tingkat yang dapat didukung oleh ekosistem, sehingga populasi ikan dapat pulih dan berkelanjutan.
  • Pengurangan Polusi Plastik: Kampanye global untuk mengurangi polusi plastik sedang digalakkan, termasuk melalui pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan peningkatan daur ulang.
  • Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim: Upaya mitigasi perubahan iklim seperti pengurangan emisi karbon dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim penting untuk melindungi ekosistem laut.
Kelautan adalah bagian integral dari kehidupan di bumi, memainkan peran penting dalam mendukung keanekaragaman hayati, ekonomi, dan keseimbangan iklim global. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, upaya global dalam pelestarian dan perlindungan laut menunjukkan harapan bagi masa depan ekosistem laut yang lebih sehat dan berkelanjutan.
 

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas