Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Hidup Bersih, Bumi Sehat: Cara Mudah Mengelola Air Limbah

Environesia Global Saraya

14 February 2025

Air limbah merupakan air yang telah terkontaminasi oleh berbagai bahan dari aktivitas manusia. Berdasarkan asalnya, air limbah terbagi menjadi dua kategori utama: air limbah domestik dan non-domestik. Penting untuk memahami perbedaan antara kedua jenis air limbah ini agar dapat dikelola dan diolah dengan cara yang tepat untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
  1. Air Limbah Domestik
Air limbah domestik adalah air bekas dari rumah tangga dan fasilitas umum yang mengandung berbagai zat pencemar, seperti sisa makanan dan deterjen. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Air limbah domestik memiliki karakteristik seperti:
  • Komposisi Kimia: Air limbah domestik umumnya mengandung bahan organik seperti lemak, minyak, protein, karbohidrat, dan sabun. Selain itu, juga mengandung zat-zat anorganik seperti amonia, nitrat, fosfat, serta logam berat dalam konsentrasi rendah.
  • Patogen: Bakteri, virus, dan parasit yang terdapat dalam air limbah domestik dapat menyebabkan berbagai infeksi serius, termasuk penyakit pada saluran pencernaan.
  • Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD): Tingkat BOD dan COD pada air limbah domestik menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan organik yang terkandung di dalamnya. Air limbah domestik biasanya memiliki BOD dan COD yang tinggi, mencerminkan tingginya kandungan bahan organik.
  • Total Suspended Solids (TSS): Air limbah domestik mengandung partikel padat tersuspensi seperti tanah, sisa makanan, dan material padat lainnya. Tingkat TSS yang tinggi dapat menyebabkan endapan di saluran air dan berkontribusi terhadap pencemaran air.
Pengelolaan air limbah domestik bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan bahan pencemar sebelum air tersebut dibuang ke lingkungan. Beberapa metode pengolahan yang umum digunakan adalah:
  • Pengolahan Primer: Ini adalah tahap awal pengolahan yang melibatkan proses fisik seperti penyaringan dan sedimentasi untuk menghilangkan partikel padat yang lebih besar dari air limbah.
  • Pengolahan Sekunder: tahap pembersihan air limbah yang melibatkan penggunaan bakteri dan mikroorganisme lainnya. Makhluk hidup kecil ini akan memakan sisa makanan dan sabun yang masih tersisa dalam air, sehingga air menjadi lebih bersih dan aman bagi lingkungan. Contoh metode pengolahan sekunder termasuk sistem lumpur aktif dan filter biologis.
  • Pengolahan Tersier: Pengolahan ini melibatkan proses tambahan seperti filtrasi, adsorpsi, dan desinfeksi untuk menghilangkan kontaminan yang tersisa dan mikroorganisme patogen, sehingga menghasilkan air limbah yang lebih bersih.
  1. Air Limbah Non-Domestik
Limbah industri, komersial, dan pertanian dikategorikan sebagai air limbah non-domestik. Karakteristik utama limbah jenis ini adalah kandungan bahan kimia berbahaya, logam berat, dan zat-zat toksik lainnya yang dapat mencemari lingkungan. Air limbah non-domestik memiliki karakteristik seperti:
  • Komposisi Kimia: Air limbah non-domestik memiliki komposisi kimia yang sangat bervariasi tergantung pada jenis industri atau kegiatan yang menghasilkan limbah tersebut. Misalnya, industri kimia mungkin menghasilkan air limbah yang mengandung zat beracun seperti fenol, logam berat, dan senyawa organik sintesis.
  • Variabilitas Tinggi: Tidak seperti air limbah domestik yang relatif konsisten, air limbah non-domestik dapat sangat bervariasi dalam hal pH, suhu, dan kandungan kimianya. Hal ini tergantung pada proses industri yang dilakukan.
  • Kontaminan Berbahaya: Air limbah non-domestik sering mengandung bahan kimia berbahaya dan logam berat seperti merkuri, timbal, dan kadmium, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada lingkungan dan kesehatan manusia.
  • Tingkat Polutan yang Tinggi: Banyak industri menghasilkan air limbah dengan tingkat BOD, COD, dan TSS yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan air limbah domestik, yang memerlukan pengolahan khusus.
Pengelolaan air limbah non-domestik lebih kompleks dibandingkan dengan air limbah domestik karena sifatnya yang bervariasi dan sering mengandung bahan berbahaya. Beberapa pendekatan pengelolaan air limbah non-domestik meliputi:
  • Pengolahan Khusus: Bergantung pada jenis industri, pengolahan khusus mungkin diperlukan untuk menghilangkan bahan kimia berbahaya atau logam berat. Metode pengolahan khusus termasuk koagulasi, flokulasi, presipitasi kimia, dan adsorpsi.
  • Pengolahan Biologis Lanjutan: Beberapa jenis air limbah non-domestik, seperti yang berasal dari industri makanan dan minuman, dapat diolah menggunakan proses biologis lanjutan seperti reaktor membran biologi (MBR) dan reaktor bed bergerak (MBBR).
  • Sistem Pengolahan On-site dan Off-site: Industri tertentu memiliki fasilitas pengolahan air limbah sendiri di lokasi (on-site) untuk menangani air limbah mereka sebelum dibuang atau dikirim ke instalasi pengolahan air limbah umum (off-site).
  • Pemantauan dan Kepatuhan: Industri diwajibkan untuk memantau kualitas air limbah mereka secara berkala dan mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku, seperti baku mutu air limbah yang ditetapkan oleh pemerintah.
Air limbah, baik domestik maupun non-domestik, memerlukan penanganan yang tepat untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan memahami karakteristik dan perbedaan antara kedua jenis air limbah ini, kita dapat mengimplementasikan strategi pengelolaan yang efektif dan berkelanjutan. Kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa pengelolaan air limbah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas