Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Gas Rumah Kaca: Bahaya Utama bagi Planet Kita

Environesia Global Saraya

11 February 2025

Efek rumah kaca adalah fenomena penting yang mempengaruhi iklim global. Meskipun istilah ini sering terdengar dalam diskusi tentang perubahan iklim, banyak orang mungkin belum sepenuhnya memahami apa itu efek rumah kaca, bagaimana mekanismenya, dan mengapa hal ini menjadi perhatian serius di seluruh dunia. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang efek rumah kaca, penyebabnya, serta dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan di Bumi.

Pemanasan global terjadi secara alami karena gas-gas tertentu di udara memerangkap panas matahari. Gas-gas yang memerangkap panas ini disebut gas rumah kaca. Gas Rumah Kaca (GRK) membuat bumi cukup hangat untuk menunjang kehidupan. Kehidupan di bumi tidak akan mungkin tanpa adanya efek rumah kaca.
Namun, konsentrasi gas rumah kaca yang semakin tinggi di atmosfer memperkuat efek rumah kaca, sehingga suhu Bumi terus meningkat. Faktor utama penyebab bertambahnya gas rumah kaca adalah:
  • Pembakaran Bahan Bakar Fosil: Sektor energi, khususnya pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan transportasi berbasis fosil, adalah kontributor utama peningkatan konsentrasi CO₂ di atmosfer.
  • Deforestasi: Penebangan hutan untuk pertanian, pemukiman, dan keperluan industri mengurangi jumlah pohon yang menyerap CO₂ dari atmosfer. Selain itu, proses deforestasi itu sendiri melepaskan CO₂ yang tersimpan dalam biomassa pohon.
  • Pertanian dan Peternakan: Kegiatan pertanian, terutama yang melibatkan penggunaan pupuk kimia dan peternakan, menghasilkan emisi metana (CH₄) dan dinitrogen oksida (N₂O). Metana, misalnya, dihasilkan oleh proses pencernaan dalam sistem rumen hewan ternak dan dari dekomposisi pupuk kandang.
  • Industri dan Limbah: Proses industri tertentu, seperti produksi semen dan bahan kimia, serta pengelolaan limbah juga berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca.
Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca menyebabkan perubahan iklim global yang signifikan, termasuk pemanasan global. Beberapa dampak utama dari efek rumah kaca adalah:
  • Peningkatan Suhu Global: Suhu rata-rata global telah mengalami peningkatan sebesar 1,1 derajat Celsius dibandingkan dengan periode pra-industri, memicu berbagai fenomena iklim ekstrem.
  • Perubahan Pola Cuaca: Efek rumah kaca merupakan faktor utama yang menyebabkan perubahan signifikan dalam pola cuaca global, termasuk curah hujan yang tidak menentu, banjir, dan kekeringan yang lebih sering dan intens. Hal ini berdampak negatif terhadap pertanian dan ketahanan pangan di banyak wilayah.
  • Kenaikan Permukaan Laut: Kenaikan permukaan air laut sebagai akibat dari pencairan es di kutub merupakan salah satu dampak paling serius dari perubahan iklim, mengancam keberlanjutan ekosistem pesisir dan kehidupan manusia.
  • Dampak pada Ekosistem dan Kehidupan Liar: Pemanasan global mempengaruhi ekosistem dan mengganggu habitat alami. Perubahan suhu laut, misalnya, mempengaruhi kehidupan laut seperti terumbu karang yang mengalami pemutihan (bleaching).
  • Dampak Kesehatan Manusia: Efek rumah kaca juga berdampak pada kesehatan manusia, termasuk peningkatan risiko penyakit yang terkait dengan cuaca panas, peningkatan penyakit tropis seperti malaria, dan peningkatan frekuensi bencana alam yang dapat menyebabkan cedera atau kematian.
Untuk mengurangi dampak efek rumah kaca, berbagai langkah dapat diambil baik di tingkat individu maupun global:
  • Mengurangi Emisi Karbon: Peralihan dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air merupakan langkah krusial dalam mengatasi GRK. Penggunaan kendaraan listrik dan peningkatan efisiensi energi juga dapat membantu mengurangi emisi karbon.
  • Reboisasi dan Pelestarian Hutan: Menanam pohon baru dan melindungi hutan yang ada sangat penting untuk menyerap CO₂ dari atmosfer. Upaya konservasi hutan dapat dilakukan dengan mengurangi deforestasi dan degradasi hutan.
  • Pertanian Berkelanjutan: Menggunakan praktik pertanian yang ramah lingkungan, seperti pengurangan penggunaan pupuk kimia dan pengelolaan limbah ternak yang lebih baik, dapat mengurangi emisi metana dan dinitrogen oksida.
  • Pengelolaan Limbah yang Efektif: Mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah serta mengelola limbah dengan cara yang lebih ramah lingkungan dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari tempat pembuangan akhir.
  • Kebijakan dan Kesepakatan Internasional: Partisipasi aktif dalam kesepakatan internasional seperti Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu global adalah langkah penting dalam mitigasi perubahan iklim. Setiap negara perlu berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan target yang telah disepakati.
Efek rumah kaca adalah isu global yang memerlukan perhatian dan aksi segera dari semua pihak. Pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan dampak efek rumah kaca sangat penting untuk mendorong tindakan kolektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, kita dapat mencegah dampak buruk perubahan iklim dan menjamin keberlangsungan hidup di masa depan.
 

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas