Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Di Balik Dinding Steril: Masalah Limbah Medis yang Serius

Environesia Global Saraya

17 February 2025

Limbah rumah sakit adalah salah satu jenis limbah yang memerlukan penanganan khusus karena berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan lingkungan. Limbah ini berasal dari aktivitas medis dan non-medis di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, dan puskesmas. Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis limbah rumah sakit, dampaknya, serta cara penanganannya yang tepat.

Limbah rumah sakit berasal dari berbagai aktivitas medis dan non-medis, dan dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan benar. Untuk memahami dan menangani limbah ini dengan efektif, penting untuk mengenal berbagai jenis limbah yang dihasilkan. Berikut adalah klasifikasi utama limbah rumah sakit:
  • Limbah Infeksius: Limbah ini mencakup semua bahan yang berpotensi menularkan infeksi, seperti perban bekas, jarum suntik, sarung tangan medis, dan alat-alat bedah. Limbah infeksius memiliki risiko tinggi untuk menyebarkan penyakit jika tidak ditangani dengan benar.
  • Limbah Patologi: Limbah ini terdiri dari jaringan tubuh, organ, darah, dan cairan tubuh lainnya yang dibuang selama prosedur medis. Limbah patologi juga berisiko tinggi menularkan penyakit dan memerlukan penanganan khusus.
  • Limbah Kimia: Limbah kimia berasal dari penggunaan bahan kimia dalam kegiatan medis dan laboratorium, seperti disinfektan, reagen, dan pelarut. Limbah kimia bisa bersifat korosif, beracun, atau mudah terbakar, sehingga memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan.
  • Limbah Farmasi: Limbah farmasi meliputi obat-obatan yang sudah kedaluwarsa, tidak terpakai, atau rusak. Obat-obatan ini harus dibuang dengan hati-hati untuk mencegah dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan.
  • Limbah Radioaktif: Limbah ini berasal dari penggunaan bahan radioaktif dalam prosedur diagnostik dan terapi, seperti radioterapi dan uji laboratorium tertentu. Limbah radioaktif memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan dan harus dikelola sesuai dengan standar keselamatan radiasi.
  • Limbah Umum: Limbah ini mencakup limbah non-medis yang mirip dengan sampah rumah tangga, seperti kertas, plastik, dan makanan sisa. Limbah umum biasanya tidak berbahaya, tetapi tetap memerlukan manajemen yang baik untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Jika limbah rumah sakit tidak dikelola dengan baik, dampaknya dapat meluas dan menimbulkan risiko besar bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Pengelolaan yang tidak tepat tidak hanya dapat mengancam kesejahteraan individu, tetapi juga dapat merusak ekosistem dan meningkatkan biaya sosial. Berikut adalah dampak-dampak negatif yang dapat terjadi akibat pengelolaan limbah rumah sakit yang buruk:
  • Dampak Kesehatan: Limbah infeksius dan patologi yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular seperti HIV, hepatitis B dan C, serta infeksi bakteri. Selain itu, paparan limbah kimia dan radioaktif dapat menyebabkan keracunan akut, gangguan pernapasan, dan penyakit kronis lainnya.
  • Dampak Lingkungan: Limbah rumah sakit yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah, air, dan udara. Limbah kimia dan farmasi, misalnya, dapat mencemari sumber air jika tidak dikelola dengan baik, mengancam ekosistem, dan membahayakan makhluk hidup.
  • Dampak Sosial dan Ekonomi: Penanganan limbah rumah sakit yang buruk dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat sekitar dan meningkatkan biaya kesehatan akibat peningkatan penyakit yang ditimbulkan oleh limbah. Selain itu, citra dan reputasi fasilitas kesehatan yang tidak mengelola limbahnya dengan baik juga dapat menurun.
Untuk mencegah dampak negatif dari limbah rumah sakit, diperlukan pengelolaan yang tepat sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku. Beberapa cara penanganan limbah rumah sakit meliputi:
  1. Pengelompokan dan Penyimpanan Limbah
Limbah rumah sakit harus dikategorikan sesuai dengan jenisnya dan disimpan dalam wadah khusus yang aman dan terpisah. Wadah limbah infeksius, misalnya, harus kedap air dan berwarna merah, sementara limbah kimia harus disimpan dalam wadah yang tahan korosi.
  1. Pengangkutan Limbah
Limbah rumah sakit harus diangkut menggunakan kendaraan khusus yang dirancang untuk mencegah tumpahan dan kontaminasi. Pengangkutan limbah harus dilakukan oleh petugas terlatih yang menggunakan alat pelindung diri (APD).
  1. Pengolahan dan Pembuangan Limbah
Limbah rumah sakit dapat diolah menggunakan beberapa metode, seperti autoklaf, insinerasi, atau pembuangan akhir di tempat pembuangan limbah berizin. Autoklaf digunakan untuk mensterilkan limbah infeksius, sementara insinerasi dapat membakar limbah patologi, farmasi, dan kimia berbahaya dengan aman.
  1. Pemanfaatan Ulang dan Daur Ulang
Beberapa limbah rumah sakit, seperti plastik dan kertas, dapat didaur ulang atau dimanfaatkan ulang untuk mengurangi volume limbah dan dampak lingkungannya. Pemanfaatan ulang hanya dilakukan jika limbah tersebut tidak terkontaminasi dan aman digunakan kembali.
  1. Pelatihan dan Edukasi
Staf medis dan non-medis harus mendapatkan pelatihan rutin tentang prosedur pengelolaan limbah rumah sakit yang aman. Edukasi ini penting untuk memastikan setiap orang memahami risiko yang terkait dengan limbah rumah sakit dan cara mengelolanya dengan benar.

Limbah rumah sakit memiliki potensi risiko besar terhadap kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan limbah yang efektif melibatkan pengelompokan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan yang sesuai dengan standar keselamatan. Pentingnya penerapan regulasi yang ketat dan pelatihan bagi staf juga tidak dapat diabaikan dalam mengurangi dampak negatif limbah rumah sakit.
 

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas