Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Bernapas Lega: Solusi Mengatasi Masalah Limbah Gas

Environesia Global Saraya

16 February 2025

Limbah gas merupakan salah satu bentuk polusi udara yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia, terutama dari sektor industri, transportasi, dan pembangkit listrik. Limbah ini mengandung zat-zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian limbah gas, dampaknya, serta cara pengelolaan yang tepat untuk meminimalkan risiko yang ditimbulkan.

Limbah gas adalah emisi gas buang yang dihasilkan dari proses pembakaran atau reaksi kimia dalam industri, kendaraan bermotor, dan kegiatan lainnya. Limbah ini terdiri dari berbagai jenis gas, seperti karbon dioksida (CO₂), sulfur dioksida (SO₂), nitrogen oksida (NOₓ), metana (CH₄), dan bahan berbahaya lainnya. Selain itu, limbah gas juga bisa mengandung partikel-partikel padat atau cair yang terdispersi di udara, seperti debu, asap, dan aerosol. Terdapat sumber-sumber limbah gas terproduksi, seperti:
  • Industri: Proses pembakaran bahan bakar fosil dalam boiler, furnace, dan mesin pembangkit listrik menghasilkan limbah gas yang signifikan.
  • Transportasi: Emisi kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak seperti bensin dan solar merupakan sumber utama NOₓ dan karbon monoksida (CO).
  • Pertanian: Aktivitas seperti pembakaran sisa tanaman dan penggunaan pupuk kimia dapat melepaskan metana dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer.
  • Rumah Tangga: Penggunaan gas untuk memasak dan pemanasan juga menyumbang emisi gas berbahaya.
Limbah gas juga memiliki berbagai dampak negatif yang cukup signifikan bagi lingkungan dan kesehatan manusia, termasuk:
  • Pencemaran Udara: Gas berbahaya seperti SO₂ dan NOₓ menyebabkan pencemaran udara dan hujan asam, yang merusak vegetasi, mengasamkan badan air, dan mempercepat korosi bangunan.
  • Perubahan Iklim: Gas rumah kaca seperti CO₂ dan CH₄ meningkatkan pemanasan global dan memperparah perubahan iklim serta cuaca ekstrem.
  • Gangguan Kesehatan: Paparan jangka panjang terhadap gas berbahaya dapat menyebabkan masalah pernapasan, penyakit jantung, dan kanker. Gas seperti karbon monoksida mengganggu pengangkutan oksigen dalam darah, dan ozon troposfer dapat menyebabkan iritasi mata dan saluran pernapasan.
  • Dampak Ekosistem: Hujan asam akibat limbah gas merusak habitat alami, mengganggu pH air, dan berdampak negatif pada kehidupan akuatik serta flora dan fauna.
Pengelolaan limbah gas yang efektif melibatkan beberapa pendekatan untuk mengurangi emisi gas berbahaya dan meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan. Berikut adalah beberapa metode pengelolaan limbah gas yang dapat diterapkan:
  • Scrubber
  1. Wet Scrubber (Basah): Menggunakan cairan untuk menangkap partikel dan gas berbahaya, efektif untuk menghilangkan SO₂ dan HCl.
  2. Dry Scrubber (Kering): Menggunakan sorbent kering untuk mengubah gas berbahaya menjadi senyawa padat, efektif untuk mengurangi SO₂.
  • Catalytic Converter: Mengurangi emisi gas berbahaya dari kendaraan dengan menggunakan katalis untuk mengubah CO, HC, dan NOₓ menjadi CO₂ dan N₂.
  • Electrostatic Precipitator (ESP): Menghilangkan partikel padat atau cair dari gas buang dengan gaya elektrostatik, efektif untuk debu dan asap.
  • Adsorpsi dengan Karbon Aktif: Menyerap gas berbahaya seperti VOC dan gas beracun menggunakan karbon aktif dengan permukaan luas.
  • Biofilter: Menggunakan mikroorganisme untuk memecah polutan gas menjadi senyawa yang tidak berbahaya, cocok untuk senyawa organik volatil.
  • Regenerative Thermal Oxidizer (RTO): Mengoksidasi senyawa organik volatil pada suhu tinggi untuk mengubahnya menjadi CO₂ dan air.
  • Membrane Separation: Memisahkan gas tertentu dari aliran gas campuran menggunakan membran selektif.
  • Cryogenic Distillation: Memisahkan gas berdasarkan titik didihnya menggunakan suhu sangat rendah, sering digunakan untuk memisahkan gas berharga.
Selain metode teknologi yang telah dijabarkan, pengelolaan energi yang efisien di industri membantu mengurangi konsumsi energi dan limbah gas. Pemerintah perlu memberlakukan regulasi ketat dan insentif untuk teknologi ramah lingkungan, sementara kampanye kesadaran publik penting untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya limbah gas dan cara menguranginya. Di Indonesia, pengelolaan limbah gas diatur melalui berbagai regulasi yang bertujuan untuk mengurangi dampak polusi udara. Beberapa regulasi penting yang berlaku di Indonesia meliputi:
  • Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara: Mengatur standar emisi untuk berbagai jenis kegiatan industri dan kendaraan bermotor.
  • Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.15/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2019 tentang Baku Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru: Mengatur baku mutu emisi gas buang untuk kendaraan bermotor baru guna mengurangi polusi udara dari sektor transportasi.
  • Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.13/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2021 tentang Baku Mutu Emisi Kegiatan Industri: Mengatur standar emisi gas buang dari berbagai jenis industri.
Limbah gas merupakan salah satu bentuk polusi yang memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, pengelolaan yang efektif sangat diperlukan untuk mengurangi emisi gas berbahaya. Dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi energi, dan mematuhi regulasi, kita dapat mengurangi dampak negatif limbah gas dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
 

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas