Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Bencana Alam Merajalela: Apakah Akibat dari Pemanasan Global?

Environesia Global Saraya

11 February 2025

Pemanasan global adalah ancaman nyata bagi kehidupan di bumi. Aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca telah menyebabkan suhu bumi meningkat drastis. Akibatnya, kita mengalami cuaca yang semakin tidak menentu, bencana alam yang lebih sering terjadi, dan kerusakan ekosistem yang parah.

Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, terutama karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan nitrous oxide (N₂O). Gas-gas ini berperan dalam efek rumah kaca, di mana energi matahari yang terperangkap oleh gas-gas ini di atmosfer menyebabkan pemanasan bumi. Berikut adalah beberapa penyebab utama pemanasan global:
  • Pembakaran Bahan Bakar Fosil: Penggunaan batu bara, minyak bumi, dan gas alam dalam pembangkit listrik, transportasi, dan industri merupakan kontributor utama emisi karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan global. Menurut Badan Energi Internasional (IEA), sektor energi menyumbang sekitar 76% dari total emisi GRK global.
  • Deforestasi: Penebangan hutan secara masif untuk pertanian, pemukiman, dan industri mengurangi kemampuan bumi untuk menyerap CO₂. Hutan merupakan penyerap karbon alami, dan hilangnya hutan berarti lebih banyak CO₂ yang tertinggal di atmosfer.
  • Pertanian dan Peternakan: Sektor pertanian dan peternakan juga berkontribusi signifikan terhadap pemanasan global, terutama melalui emisi metana dari fermentasi enterik pada ternak dan dekomposisi pupuk kandang.
  • Industri dan Limbah: Proses industri seperti produksi semen, baja, dan kimia, serta pengelolaan limbah, juga menghasilkan sejumlah besar GRK.
Pemanasan global memiliki berbagai dampak yang merugikan, baik terhadap lingkungan maupun kehidupan manusia:
  • Perubahan Iklim Ekstrem: Peningkatan suhu global menyebabkan cuaca ekstrem yang lebih sering dan intens, termasuk gelombang panas, badai tropis, dan curah hujan yang tidak teratur. Perubahan ini meningkatkan risiko bencana alam, kerusakan infrastruktur, dan hilangnya nyawa.
  • Kenaikan Permukaan Laut: Berdasarkan penelitian, permukaan laut diperkirakan akan naik antara 26 hingga 77 sentimeter pada akhir abad ini akibat pencairan es di kutub. Kenaikan ini akan berdampak signifikan pada wilayah pesisir di seluruh dunia.
  • Kehilangan Keanekaragaman Hayati: Perubahan iklim mengancam keanekaragaman hayati dengan mengganggu habitat alami, mengubah pola migrasi hewan, dan menyebabkan kepunahan spesies. Ekosistem yang rapuh, seperti terumbu karang, sangat rentan terhadap perubahan suhu air laut.
  • Dampak Kesehatan Manusia: Gelombang panas yang intens dan polusi udara yang meningkat karena kebakaran hutan dan aktivitas industri dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk penyakit pernapasan, stroke, dan penyakit jantung.
Untuk mengatasi pemanasan global, diperlukan langkah-langkah kolektif dari pemerintah, industri, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diimplementasikan:
  • Transisi ke Energi Terbarukan: Dengan mengganti sumber energi fosil dengan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air, kita dapat mengurangi emisi karbon dioksida secara signifikan dan memperlambat laju perubahan iklim. Menurut laporan IEA, penggunaan energi terbarukan dapat memenuhi 90% dari kebutuhan energi global pada tahun 2050.
  • Reboisasi dan Konservasi Hutan: Menanam pohon baru dan melindungi hutan yang ada adalah cara efektif untuk menyerap CO₂ dari atmosfer. Program reboisasi skala besar dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak deforestasi.
  • Inovasi Teknologi dan Efisiensi Energi: Pengembangan teknologi rendah karbon dan peningkatan efisiensi energi di sektor industri, transportasi, dan bangunan merupakan langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim. Teknologi seperti mobil listrik, bangunan hemat energi, dan pengelolaan limbah yang lebih baik merupakan langkah yang tepat ke arah ini.
  • Kebijakan Pemerintah dan Kerjasama Internasional: Pemerintah harus mengadopsi kebijakan yang mendukung pengurangan emisi, seperti pajak karbon, insentif untuk energi terbarukan, dan standar efisiensi energi yang lebih ketat. Selain itu, kerjasama internasional melalui perjanjian iklim seperti Perjanjian Paris sangat penting untuk mengkoordinasikan upaya global.
  • Perubahan Gaya Hidup dan Kesadaran Publik: Masyarakat perlu menyadari pentingnya tindakan individu dalam mengurangi jejak karbon, seperti mengurangi konsumsi daging, menggunakan transportasi umum, dan mengurangi limbah. Pendidikan dan kampanye kesadaran publik dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam aksi iklim.
Pemanasan global adalah tantangan global yang membutuhkan solusi global. Dengan memahami penyebab dan dampak pemanasan global, serta menerapkan berbagai strategi mitigasi dan adaptasi, kita dapat secara kolektif mengurangi dampak perubahan iklim dan melindungi lingkungan hidup untuk generasi mendatang. Tindakan segera dan komitmen dari seluruh pihak sangat krusial untuk menjaga keseimbangan ekosistem global.
 

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas