Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Bahaya Eutrofikasi,Jerat Maut Bagi Kehidupan Air

Environesia Global Saraya

12 February 2025

Eutrofikasi adalah sebuah fenomena lingkungan yang terjadi ketika perairan seperti danau, sungai, atau laut menerima nutrisi berlebih, terutama fosfor dan nitrogen. Nutrisi ini biasanya berasal dari aktivitas manusia seperti pertanian, industri, dan limbah domestik. Meskipun terdengar sepele, eutrofikasi dapat menimbulkan dampak serius pada ekosistem perairan, kesehatan manusia, dan ekonomi.

Eutrofikasi adalah proses peningkatan jumlah nutrisi, terutama fosfat dan nitrat, di perairan yang menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan. Ketika jumlah nutrisi ini meningkat secara drastis, alga dan tanaman air lainnya tumbuh dengan cepat, menyebabkan "bloom" atau mekar alga. Mekar alga ini bisa menyebabkan masalah besar karena alga yang mati akan terurai dan menghabiskan oksigen yang larut di dalam air, mengakibatkan kondisi yang dikenal sebagai hipoksia atau kekurangan oksigen. Kondisi ini dapat mematikan bagi banyak organisme akuatik, seperti ikan dan invertebrata, yang bergantung pada oksigen yang larut di dalam air untuk bertahan hidup.

Eutrofikasi biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia yang meningkatkan konsentrasi nutrisi di perairan. Berikut adalah beberapa sumber utama penyebab eutrofikasi:
  • Limpasan Pertanian: Penggunaan pupuk yang berlebihan di lahan pertanian sering kali menyebabkan nutrisi seperti nitrogen dan fosfor tercuci ke dalam sungai dan danau. Pupuk-pupuk ini, yang dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman, juga mendorong pertumbuhan alga di perairan.
  • Limbah Domestik dan Industri: Air limbah yang tidak diolah dengan baik dari rumah tangga, industri, dan fasilitas pengolahan limbah dapat melepaskan nutrisi ke dalam perairan. Limbah ini sering mengandung fosfat dari deterjen dan produk rumah tangga lainnya.
  • Erosi Tanah: Erosi dari pembangunan, penebangan, dan kegiatan lainnya dapat membawa partikel tanah yang kaya akan nutrisi ke dalam perairan, mempercepat proses eutrofikasi.
  • Polusi Udara: Nitrogen juga dapat berasal dari polusi udara yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Nitrogen di udara dapat jatuh ke perairan melalui hujan, yang dikenal sebagai deposisi atmosfer, dan menambah jumlah nutrisi di dalam air.
Eutrofikasi memiliki berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, ekonomi, dan kesehatan manusia:
  • Kematian Kehidupan Akuatik: Kekurangan oksigen yang dihasilkan oleh dekomposisi alga dapat menyebabkan zona mati di mana sebagian besar kehidupan akuatik tidak dapat bertahan hidup. Ini mengurangi keanekaragaman hayati dan merusak ekosistem perairan.
  • Penurunan Kualitas Air: Air yang kaya akan alga sering kali menjadi keruh dan berbau tidak sedap, yang mengurangi kualitas air untuk rekreasi, perikanan, dan konsumsi manusia. Dalam beberapa kasus, alga beracun dapat tumbuh, membuat air berbahaya untuk diminum dan digunakan.
  • Gangguan Ekonomi: Sektor ekonomi yang bergantung pada perairan bersih, seperti pariwisata, perikanan, dan akuakultur, dapat mengalami kerugian besar akibat eutrofikasi. Penurunan kualitas air dapat menyebabkan penurunan jumlah wisatawan dan kerugian pada peternakan ikan.
  • Risiko Kesehatan Manusia: Beberapa jenis alga yang mekar selama eutrofikasi menghasilkan racun yang bisa berbahaya bagi manusia dan hewan. Toksin ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, penyakit kulit, dan bahkan kerusakan saraf jika terpapar dalam jumlah besar.
Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi eutrofikasi. Beberapa pendekatan strategis berikut ini dapat membantu mengurangi dan mengelola tingkat nutrisi yang menyebabkan eutrofikasi, serta memulihkan ekosistem perairan yang terdampak:
  • Pengelolaan Nutrisi Pertanian: Mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menggunakan teknik pertanian yang lebih berkelanjutan, seperti rotasi tanaman, penggunaan pupuk organik, dan penanaman tanaman penutup, dapat mengurangi limpasan nutrisi ke perairan.
  • Perbaikan Sistem Pengolahan Air Limbah: Meningkatkan fasilitas pengolahan limbah untuk menghilangkan fosfor dan nitrogen sebelum air limbah dilepaskan ke perairan dapat mengurangi jumlah nutrisi yang masuk ke ekosistem air.
  • Penerapan Praktik Pengelolaan Lahan yang Baik: Menggunakan metode untuk mengurangi erosi tanah, seperti penanaman vegetasi penahan erosi dan pembangunan teras, dapat mencegah nutrisi dari mencapai badan air.
  • Pengendalian Polusi Udara: Mengurangi emisi nitrogen dari kendaraan dan pabrik melalui regulasi yang lebih ketat dan penggunaan teknologi bersih dapat mengurangi jumlah nitrogen yang diendapkan dari atmosfer ke perairan.
  • Pemulihan Ekosistem Perairan: Upaya untuk memulihkan ekosistem perairan yang rusak, seperti menanam kembali vegetasi asli di sepanjang tepi sungai dan danau, dapat membantu memulihkan keseimbangan ekologis dan mengurangi dampak eutrofikasi.
Eutrofikasi adalah masalah lingkungan yang serius yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan dan mengancam kehidupan akuatik, kesehatan manusia, serta ekonomi. Namun, dengan pengelolaan yang tepat dan tindakan pencegahan, dampak eutrofikasi dapat diminimalkan. Penting bagi pemerintah, industri, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan solusi yang berkelanjutan untuk menjaga kualitas air dan keanekaragaman hayati di perairan kita.

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas