Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Air Limbah Domestik: Apa Bahayanya dan Bagaimana Cara Mengelolanya?

Environesia Global Saraya

15 February 2025

Air limbah domestik merupakan hasil buangan aktivitas rumah tangga sehari-hari, mengandung zat-zat berbahaya yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Pembuangan limbah yang sembarangan dapat merusak kualitas air tanah dan permukaan, serta mengancam kesehatan masyarakat akibat penyebaran penyakit. Oleh karena itu, pengelolaan air limbah domestik menjadi kunci untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan kita.

Air limbah domestik terdiri dari air buangan dari rumah tangga yang mengandung kotoran manusia (dari toilet), air sabun (dari mandi dan mencuci), serta sisa makanan dan minyak (dari dapur). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, air limbah domestik dikategorikan sebagai salah satu jenis air limbah yang harus dikelola dengan baik untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, air limbah domestik juga dapat mengandung bahan kimia berbahaya dari produk pembersih rumah tangga yang bisa membahayakan ekosistem perairan jika tidak diolah dengan benar.

Komposisi air limbah domestik umumnya terdiri dari 99.9% air dan 0.1% padatan yang mengandung berbagai jenis polutan seperti nitrogen, fosfor, bahan organik (BOD dan COD), mikroorganisme patogen, dan bahan kimia dari produk rumah tangga. Karakteristik ini membuat air limbah domestik berpotensi menyebabkan eutrofikasi di perairan serta meningkatkan risiko penyakit bagi manusia. Jika tidak dikelola dengan benar, air limbah domestik dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Berikut beberapa dampak negatif dari air limbah domestik:

  • Pencemaran Air Tanah dan Air Permukaan: Air limbah yang tidak diolah dengan baik dapat menjadi sumber pencemaran bagi air tanah dan permukaan. Zat-zat berbahaya di dalamnya dapat mencemari sumber air minum kita dan berpotensi menyebabkan berbagai penyakit.
  • Eutrofikasi: Fosfor dan nitrogen dalam air limbah dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan di badan air, mengakibatkan penurunan kadar oksigen yang dapat membunuh ikan dan organisme air lainnya.
  • Risiko Kesehatan: Mikroorganisme patogen dalam air limbah seperti bakteri dan virus dapat menyebabkan penyakit seperti diare, hepatitis, dan infeksi kulit.
Berbagai teknik pengolahan air limbah telah dikembangkan untuk mengurangi dampak negatif limbah domestik terhadap lingkungan. Sehingga air limbah dapat dimanfaatkan kembali atau dibuang dengan aman.
  • Septic Tank: Merupakan sistem pengolahan air limbah yang paling umum digunakan di rumah tangga. Septic tank bekerja dengan memisahkan padatan dari air dan mengurai bahan organik melalui proses biologis anaerobik. Namun, septic tank memiliki keterbatasan dalam pengolahan zat kimia dan membutuhkan pemeliharaan rutin untuk mencegah kebocoran.
  • Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL): IPAL adalah fasilitas yang dirancang untuk mengolah air limbah dalam skala yang lebih besar. IPAL biasanya menggunakan kombinasi proses fisika, kimia, dan biologi untuk menghilangkan polutan dari air limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Teknologi yang digunakan dalam IPAL antara lain Activated Sludge, Trickling Filter, dan Membrane Bioreactor (MBR).
  • Sistem Pengolahan Air Limbah Terdesentralisasi: Sistem ini cocok untuk daerah pedesaan atau permukiman yang tidak terjangkau oleh jaringan pipa air limbah terpusat. Salah satu contoh sistem terdesentralisasi adalah biofilter anaerob-aerob yang dapat mengolah air limbah secara efisien dengan biaya yang lebih rendah.
Di Indonesia, pengelolaan air limbah domestik diatur oleh beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain:
  • Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
  • Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
  • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 04/PRT/M/2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik.
Peraturan-peraturan ini menekankan pentingnya pengolahan air limbah domestik yang memenuhi standar kualitas lingkungan agar tidak mencemari sumber daya air. Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan air limbah domestik di Indonesia antara lain:
  • Kurangnya Infrastruktur: Banyak daerah yang belum memiliki infrastruktur pengolahan air limbah yang memadai, terutama di daerah pedesaan dan permukiman informal.
  • Kesadaran Masyarakat yang Rendah: Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya mengelola air limbah menjadi kendala utama dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan.
  • Pendanaan yang Terbatas: Investasi yang diperlukan untuk membangun dan memelihara sistem pengolahan air limbah sering sekali cukup besar, dan sering kali tidak tersedia dalam anggaran daerah.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, beberapa solusi dan strategi yang dapat diimplementasikan meliputi:
  • Edukasi dan Sosialisasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan kampanye tentang pentingnya pengelolaan air limbah domestik.
  • Pengembangan Infrastruktur: Membangun infrastruktur pengolahan air limbah yang lebih efisien dan berkelanjutan, termasuk sistem terdesentralisasi untuk daerah yang tidak terjangkau.
  • Penguatan Regulasi dan Penegakan Hukum: Menguatkan implementasi regulasi dan penegakan hukum terkait pengelolaan air limbah domestik untuk memastikan kepatuhan.

Pengelolaan air limbah domestik merupakan bagian penting dalam upaya menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan penerapan teknologi yang tepat, peningkatan kesadaran masyarakat, serta penegakan regulasi yang kuat, masalah air limbah domestik dapat dikelola dengan lebih baik. Sehingga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas