Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

AMDAL: Peran Penting dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan

Environesia Global Saraya

04 February 2025

Di tengah pesatnya pembangunan, menjaga kelestarian lingkungan menjadi suatu hal yang  penting. Hal ini tidak terlepas dari potensi dampak negatif berbagai usaha dan kegiatan terhadap keseimbangan alam. Di sinilah peran mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) menjadi krusial.

AMDAL merupakan kajian mendalam tentang pentingnya dampak dari suatu kegiatan atau usaha yang direncanakan terhadap lingkungan hidup. Kajian ini tak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi, namun juga aspek sosial dan lingkungan. Dampak lingkungan dari suatu usaha atau kegiatan wajib dikaji melalui AMDAL. Hasil kajian ini menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah dalam memutuskan apakah usaha atau kegiatan tersebut dapat diizinkan atau tidak. Keputusan ini tertuang dalam izin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat atau daerah.

AMDAL bukan sekadar formalitas, namun instrumen penting untuk memastikan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Dengan AMDAL, pelaku usaha dan kegiatan dapat meminimalkan dampak negatif dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan penyusunan AMDAL untuk jenis usaha dan kegiatan tertentu. Salah satu peraturan yang mengatur AMDAL adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Jenis Pendekatan AMDAL:
  • AMDAL Tunggal: Diperlukan untuk satu jenis usaha atau kegiatan yang berada di bawah pengawasan satu entitas pemerintahan.
  • AMDAL Terpadu: Diperlukan jika ada lebih dari satu jenis usaha atau kegiatan yang saling terkait dalam satu ekosistem, dengan pengawasan satu atau lebih entitas pemerintahan.
  • AMDAL Kawasan: Diperlukan untuk pengelola kawasan yang bertanggung jawab atas lebih dari satu usaha atau kegiatan dalam satu zona rencana pengembangan kawasan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Muatan dalam  AMDAL:
  • KA-ANDAL (Kerangka Acuan - Analisis Dampak Lingkungan)
  • Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
  • Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
  • Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Manfaat AMDAL:
  • Mencegah dan/atau meminimalkan kerusakan lingkungan hidup akibat usaha atau kegiatan yang direncanakan.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemberdayaan sumber daya alam dan daya dukung lingkungan hidup.
  • Mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan sekitar akibat usaha atau kegiatan yang direncanakan.
AMDAL memainkan peran penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan memastikan bahwa setiap proyek yang diusulkan sudah memenuhi standar yang sudah sesuai. Untuk mencapai hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:
  • Memastikan kelestarian lingkungan hidup terjaga dalam setiap tahap usaha atau kegiatan.
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaku usaha atau kegiatan kepada masyarakat dan pemerintah.
  • Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait lingkungan hidup.
  • Mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan yang seimbang antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
PT Environesia Global Saraya, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konsultan lingkungan, telah banyak terlibat dalam berbagai proyek penyusunan dokumen AMDAL. Salah satu proyek yang telah ditangani adalah AMDAL untuk Rencana Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Cirebon yang dilakukan pada tahun 2022 dengan mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Dengan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki oleh tim Environesia, proyek Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan dapat berlangsung dengan mempertimbangkan keseimbangan antara aspek ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Proyek pengembangan PPN Kejawanan ini tentunya memiliki potensi dampak yang signifikan terhadap lingkungan sekitar, seperti perubahan kualitas air laut, peningkatan sedimentasi, dan gangguan terhadap ekosistem pesisir. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang mendalam untuk mengidentifikasi potensi dampak tersebut dan merumuskan langkah-langkah mitigasi yang tepat. Dalam proyek ini, PT Environesia Global Saraya melakukan beberapa kegiatan, antara lain:
  • Inventarisasi lingkungan: Melakukan pemetaan kondisi lingkungan sebelum dan selama proyek berlangsung, termasuk kualitas air, kualitas udara, keanekaragaman hayati, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar.
  • Prediksi dampak: Menggunakan model-model simulasi untuk memprediksi dampak potensial dari proyek terhadap lingkungan.
  • Identifikasi alternatif: Mengevaluasi berbagai alternatif desain dan lokasi pembangunan pelabuhan untuk memilih alternatif yang paling ramah lingkungan.
  • Rencana pengelolaan lingkungan: Menyusun rencana pengelolaan lingkungan yang berisi langkah-langkah untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak negatif proyek.
Hasil dari AMDAL ini diharapkan dapat memberikan panduan yang komprehensif bagi pengembangan proyek dalam mengelola dampak lingkungan secara efektif, harapan lain hasil dari AMDAL tertuang sebagai berikut:
  • Meminimalisir dampak negatif: Proyek pengembangan pelabuhan dapat dilaksanakan dengan meminimalisir dampak terhadap lingkungan, seperti pencemaran air laut dan kerusakan ekosistem.
  • Meningkatkan kualitas lingkungan: Bahkan, proyek ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, misalnya melalui program rehabilitasi mangrove atau penataan kawasan pesisir.
  • Mendukung pembangunan berkelanjutan: Proyek ini dapat menjadi contoh pembangunan pelabuhan yang berkelanjutan, yang memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
PT Environesia Global Saraya, dengan dedikasi dan keahliannya yang mumpuni, siap membantu Anda dalam penyusunan AMDAL yang terjamin, berkualitas dan tentunya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mari bersama jaga kelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.

Sumber Referensi:
  • Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup
  • https://prolegal.id/mengupas-tiga-pendekatan-studi-amdal-tunggal-terpadu-dan-kawasan/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan
  • https://amdalnet.menlhk.go.id/

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas